Honda

Kampung Unik di Pasuruan Ramai Pengunjung, Padahal Banyak Asap, Ternyata?

Kampung Unik di Pasuruan Ramai Pengunjung, Padahal Banyak Asap, Ternyata?

Ilustrasi kampung unik di Pasuruan ramai pengunjung, padahal banyak asap, ternyata? -pixabay.com/pasja1000-

PALEMBANG, PALPRES.COM - Nama sebuah kampung di antara perbukitan hijau di Pasuruan, Jawa Timur terbilang unik. 

Kampung itu dijuluki "Kampung Asap".

Bukan tanpa sebab julukan itu diberikan. 

Pasalnya banyak asap keluar dari rumah-rumah warga. 

BACA JUGA:Warga Kampung Unik di Garut Dilarang Jadi PNS, Alasannya Bikin Geleng-geleng Kepala

Ada kebakaran kah?

Jangan salah sangka dulu. 

Asap itu bukanlah karena kebakaran, melainkan pekerjaan warganya.

Lantas apa pekerjaan warga kampung ini?

BACA JUGA:Kampung Unik di Magelang, Bisa Lihat 9 Gunung di Satu Titik, Viewnya Memanjakan Mata

Kampung Asap terletak di Dusun Gedang Klutuk, Desa Kedung Boto, Kecamatan Beji, Pasuruan.

Melansir dari unggahan kanal Youtube Farhan Nice, tiap hari warga Kampung Asap membakar ikan panggang.

Inilah pekerjaan mereka sehari-hari.

Tentunya sangat menggugah selera. 

BACA JUGA:40 Km dari Ciamis, Kampung Unik di Jawa Barat, Warga Dilarang Pakai Perhiasan, Alasannya Menyeramkan

Membakar ikan panggang sudah menjadi tradisi di kampung ini.

Dari aktivitas pemanggangan ikan itulah asap berasal. 

Tungku yang digunakan warga masih sederhana. 

Tungku tersebut terbuat dari kayu dan diisi dengan arang yang menyala.

BACA JUGA:Kampung Unik di NTT, Ada Air Terjun Kembar Berbentuk Gajah

Saat ikan dipanggang di atas tungku, asap tebal langsung keluar dari rumah-rumah warga, seperti ada kebakaran. 

Toh, pemandangan ini justru menjadi daya tarik pengunjung. 

Seperti ada nuansa mistisnya di kampung ini.

Kalau dipikir-pikir, banyaknya asap di kampung ini tentunya bisa membahayakan kesehatan penduduk.  

BACA JUGA:Bukan Cuma di Pare Kediri, 3 Daerah Ini Punya Kampung Inggris, Biaya Rp25 Ribu Sudah Lancar Bahasa Inggris

Tapi asap itu berasal dari proses pemanggangan ikan.  

Bukan karena kebakaran hutan dan lahan atau karhutla. 

Jadi pastinya asap di kampung ini tidak sampai membahayakan kesehatan warga. 

Justru asap ini memberikan cita rasa yang khas pada ikan panggang mereka.

Jangan ragukan kemampuan memasak warga di kampung ini.

Mereka sangat terampil dalam memanggang ikan.

Teknik dan resepnya merupakan warisan dari nenek moyang. 

Tadinya hanya satu warga yang berjualan ikan asap.

Kemudian menjalar ke warga lainnya, yang turut mendirikan kios ikan di bantaran sungai.

Melihat potensi yang ada, pemerintah setempat turut berperan dengan memfasilitasi pendirian kios khusus bagi warga Dusun Gedang Klutuk.

Kios-kios ini menjadi pusat perdagangan ikan asap di Kampung Asap.

Berbagai jenis ikan asap ditawarkan kepada pengunjung, seperti patin, mujair, gurami, bandeng, dan masih banyak lagi.

Harga ikan berkisar antara 25 hingga 40 ribu rupiah per kilogramnya, tergantung jenis dan ukuran ikan yang dipilih.

Popularitas Kampung Asap yang semakin meluas, menarik perhatian pengunjung dari luar kota.

Mereka datang untuk mencicipi ikan asap yang terkenal dan mengalami suasana unik yang hanya dapat ditemui di kampung ini. *

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: