Honda

Kampung Terpencil di Ponorogo, Warga Tanam Singkong Karena Tidak Makan Nasi, Alasannya Bikin Sedih

Kampung Terpencil di Ponorogo, Warga Tanam Singkong Karena Tidak Makan Nasi, Alasannya Bikin Sedih

Kampung terpencil di Ponorogo, warga tanam singkong karena tidak makan nasi, alasannya bikin sedih.-Freepik.com/tawatchai07-

PALEMBANG, PALPRES.COM - Nasi adalah makanan pokok bagi sebagian besar warga Indonesia, terutama Provinsi Jawa Timur

Tetapi hal berbeda dengan kampung terpencil di pegunungan Ponorogo ini.

Warga di kampung ini tidak mengonsumsi nasi sebagai makanan pokok sehari-hari.

Bukannya mereka tidak suka nasi. 

BACA JUGA:Kampung Terpencil di Kebumen, Tersembunyi di Balik Hutan Pegunungan, Hanya Dihuni 7 KK, Viewnya Bak Surga

Kondisi alam di kampung itu tidak memungkinkan untuk bercocok tanam padi. 

Wilayah pegunungan yang gersang dan lahan pertaniannya hanya mengandalkan air hujan.

Tanaman yang cocok untuk daerah seperti ini adalah jagung dan singkong. 

Apalagi, kondisi kekeringan yang panjang juga mempengaruhi kehidupan masyarakat lereng pegunungan Ponorogo.

BACA JUGA:Kampung Unik di Yogyakarta, Seluruh Warganya Melek Internet, Pukau Mark Zuckerberg dan Raja Belanda

Dilansir dari kanal YouTube Jejak Richard, kampung terpencil ini bernama Kampung Kuncen.

Kampung ini masuk dalam wilayah Desa Karangan, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Penduduknya hanya sedikit, tak kurang 8 KK (kepala keluarga) saja masyarakat setempat.

Sehari-hari mereka makan makanan pokok nasi tiwul.

BACA JUGA:Kampung Unik di DIY, Warga Dilarang Gelar Hajatan di Sabtu Pahing, Mengapa?

Nasi tiwul merupakan makanan lokal yang terbuat dari singkong.

Cara memasak nasi tiwul masih sederhana dengan menggunakan kayu bakar di tungku.

Karena mayoritas pekerjaan warga sebagai petani yang menanam singkong dan jagung, makanan pokoknya dari hasil pertanian tersebut.

 

Tidak Mandi Berhari-hari

BACA JUGA:Kampung Unik di Jawa Barat, Warga Sekampung Tidak Makan Nasi Nyaris 100 Tahun, Alasannya Mengejutkan

Akibat kemarau panjang, warga Kampung Kuncen kini mengalami krisis air.

Ladang yang biasanya ditanami kini kering dan gersang sekali.

Tak hanya itu, untuk kebutuhan sehari-hari saja, warga hanya cukup untuk minum saja.

Penduduk setempat mengaku air tidak cukup digunakan untuk mencuci baju dan mandi.

Bahkan warga setempat rela tidak mandi dan mencuci baju berhari-hari agar cukup untuk minum.

Mereka ketika hujan tiba menanam singkong dan jagung.

Untuk bercocok tanam, mereka hanya mengandalkan air dari hujan saja.

Hingga kini hujan pun tak kunjung turun, maka ladang pun tidak ada tanaman apa pun. *

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: