Honda

KISAH SAHABAT NABI: Hassan bin Tsabit, Maju ke Medan Perang Bersenjata Bait-bait Syair

KISAH SAHABAT NABI: Hassan bin Tsabit, Maju ke Medan Perang Bersenjata Bait-bait Syair

Ilustrasi --minanews.net

Hassan merupakan salah satu pemimpin Suku Khajraj, dan sebagai pemimpin Hassan menjadi pelopor bagi kaumnya untuk masuk Islam.

Tidak hanya itu, ia juga menjadi pelopor perdamaian antara sukunya dengan Suku ‘Aus, pasca terjadinya konflik berkepanjangan antara dua suku besar di kota tersebut.

BACA JUGA:KPM BPNT Murni Terima 2 Kali Pencairan Bansos PKH Tahap 4 dan 5 Hari Ini, Bantuan Cair di 2 Bank Ini

BACA JUGA:5 Kategori Ini Bisa Dapat BLT Rp300.000, Cair 3 Bulan Sekaligus, Simak Caranya Disini!

Bila beberapa Sahabat Nabi masuk Islam di usia muda, maka Hassan bin Tsabit justru masuk Islamdi kala usianya sudah tergolong tua, yakni pada usia 60 tahun. 

Meski demikian, Allah SWT memperpanjang umurnya hingga mencapai 120 tahun.

Setelah masuk Islam, Hassan bin Tsabit selalu mendampingi perjuangan dakwah Rasulullah menyebarkan agama Islam ke berbagai tempat. 

Hassan bin Tsabit dikenal sebagai seorang penyair yang hebat. 

BACA JUGA:Kado Akhir Tahun 2023! Masyarakat Miskin Bakal Menerima 4 Bantuan Tunai Cair Minggu Ini, Segini Nominalnya

BACA JUGA:Gampang Banget, Ini 2 Cara Mengaktifkan Mode Jangan Ganggu di HP

Ia membaca syair didepan Nabi Muhammad SAW di masjid.

Nabi Muhammad SAW sangat menyukai syair-syair indah sang pujangga. 

Sampai-sampai dalam sebuah hadist yang termaktub di kitab Shahih Muslim, Nabi Muhammad SAW meminta Hassan bin Tsabit untuk membalas syair orang-orang kafir untuk membelanya.

Bahkan Nabi Muhammad SAW meminta kepada Allah SWT untuk mendukung Hassan bin Tsabit dengan jibril. 

BACA JUGA:Jangan Panik! Ternyata Ini 7 Penyebab Bayi Rewel dan Cara Mengatasinya

BACA JUGA:Jarang yang Tahu, Tuban Miliki Surga Tersembunyi di Tengah Hutan, Favorit Wisatawan Saat Musim Kemarau

Hassan bin Tsabit pun memenuhi permintaan nabi, ia berhasil membuat syair yang membalikkan syair-syair hinaan yang dilontarkan oleh musuh-musuh Rasulullah.

Bait-biat syair Hassan bin Tsabit bak peluru yang dimuntahkan dari moncong senjata bagi pembenci Islam.

Salah satu syair Hassan bin Tsabit tentang keagungan Rasulullah, tertuang dalam sebuah qashidah yang beliau lantunkan saat kekasih Allah SWT itu berpulang. 

Berikut bait pertama syair Hassan bin Tsabit:

BACA JUGA:5 Masjid Terbesar di Indonesia, Bisa Menampung Hingga 200 Ribu Jemaah

BACA JUGA:10 Pemain Termahal di Piala Dunia U-17 2023, Ada Titisan Lionel Messi

“Lama kutegak dengan airmata deras mengalir menghadap gundukan tanah yang padanya Ahmad (Muhammad SAW). 

Sungguh kami dan mereka telah kehilangan orang yang paling berkasih sayang dan lembut, samudera ilmu, dan kelembutan yang ramah, di petang ketika jasad beliau ditumpahkan tanah tanpa bantal. 

Dan satu persatu mereka pergi dengan penuh kesedihan kehilangan Nabi yang selalu bersama mereka, yang membuat lemas pundak dan lutut mereka. 

Mereka terus menangis, yang jagad raya menangis di hari itu, dan makhluk mulia yang ditangisi bumi dan orang-orang dalam kebingungan”.

BACA JUGA:Supaya Memory Card Kamera Awet, Ikuti 8 Tips Jitu Ini!

BACA JUGA:Rekomendasi 6 Merek Charger HP Fast Charging, Wajib Kamu Punya!

Begitulah kisah Hassan bin Tsabit dengan syairnya yang indah memberikan warna tersendiri di saat Nabi Muhammad SAW masih hidup, bahkan saat Rasulullah berpulang. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: