KISAH SAHABAT NABI: Hassan bin Tsabit, Maju ke Medan Perang Bersenjata Bait-bait Syair
Ilustrasi --minanews.net
Hassan bin Tsabit pun memenuhi permintaan nabi, ia berhasil membuat syair yang membalikkan syair-syair hinaan yang dilontarkan oleh musuh-musuh Rasulullah.
Bait-biat syair Hassan bin Tsabit bak peluru yang dimuntahkan dari moncong senjata bagi pembenci Islam.
Salah satu syair Hassan bin Tsabit tentang keagungan Rasulullah, tertuang dalam sebuah qashidah yang beliau lantunkan saat kekasih Allah SWT itu berpulang.
Berikut bait pertama syair Hassan bin Tsabit:
BACA JUGA:5 Masjid Terbesar di Indonesia, Bisa Menampung Hingga 200 Ribu Jemaah
BACA JUGA:10 Pemain Termahal di Piala Dunia U-17 2023, Ada Titisan Lionel Messi
“Lama kutegak dengan airmata deras mengalir menghadap gundukan tanah yang padanya Ahmad (Muhammad SAW).
Sungguh kami dan mereka telah kehilangan orang yang paling berkasih sayang dan lembut, samudera ilmu, dan kelembutan yang ramah, di petang ketika jasad beliau ditumpahkan tanah tanpa bantal.
Dan satu persatu mereka pergi dengan penuh kesedihan kehilangan Nabi yang selalu bersama mereka, yang membuat lemas pundak dan lutut mereka.
Mereka terus menangis, yang jagad raya menangis di hari itu, dan makhluk mulia yang ditangisi bumi dan orang-orang dalam kebingungan”.
BACA JUGA:Supaya Memory Card Kamera Awet, Ikuti 8 Tips Jitu Ini!
BACA JUGA:Rekomendasi 6 Merek Charger HP Fast Charging, Wajib Kamu Punya!
Begitulah kisah Hassan bin Tsabit dengan syairnya yang indah memberikan warna tersendiri di saat Nabi Muhammad SAW masih hidup, bahkan saat Rasulullah berpulang. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: