Ngaku Dihubungi PSSI, Ini 3 Alasan Timnas Indonesia Belum Butuh Tristan Gooijer

PALEMBANG.PALPRES.COM - Salah satu pemain Ajax Amsterdam, yakni Tristan Gooijer, memberikan pengakuan jika pernah dihubungi pihak PSSI terkait proses naturalisasi pemain keturunan Indonesia. 

Pengakuan itu baru baru ini diberikan oleh Tristan Gooijer pada saat berbincang-bincang dengan pemain asal Indonesia, Yussa Nugraha, di kanal Youtubenya. 

Dalam perbincangan itu, Yussa melemparkan pertanyaan kepada Tristan apakah pihak PSSI pernah menghubunginya atau tidak terkait masalah naturalisasi.

Pemain yang kini berusia 19 tahun itu lalu menjawab jika dirinya pernah dihubungi oleh pihak PSSI, namun dirinya belum terlalu mendalami tawaran naturalisasi itu.

BACA JUGA:Prancis U17 Siap Hadapi Mali U17 di Semifinal Piala Dunia U17 2023, Pertahankan Rekor Clean Sheet

BACA JUGA:4 Negara Asia yang Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U17 Gagal di Fase Grup, Termasuk Indonesia

“Aku pernah bicara sama mereka (pihak PSSI) dan ngobrol dengan baik.

Tapi aku belum mendalami situasinya (naturalisasi),” ucap Tristan dikutip dari kanal YouTube Yussa Nugraha, Selasa 28 November 2023.

Saat ini Tristan mengaku dirinya masih mempertimbangkan tawaran dari PSSI pasalnya, harus terlebih dahulu mempelajari silsilah keluarganya yang berasal dari Maluku.

Setidaknya ada tiga alasan untuk tidak melakukan proses naturalisasi dan membutuhkan jasa Tristan Gooijer. 

BACA JUGA:Argentina dan Jerman Bertekad Ingin Cetak Sejarah Baru di Piala Dunia U17 2023

BACA JUGA:5 Negara Ini Ketar Ketir Jika Timnas Jadi Tambah 4 Pemain Naturalisasi, Bakal Jadi Lawan Berat

1. Stok pemain belakang sudah menumpuk

Bisa dibilang saat ini PSSI khususnya Timnas Indonesia belum membutuhkan jasa Tristan Gooijer.

Pasalnya, Tristan bermain di posisi bek, sementara di skuad Timnas Indonesia sendiri stok pemain belakang sudah menumpuk. 

Sebagai informasi, Tristan di Ajax bermain sebagai bek tengah dan juga bisa dipasang sebagai bek kiri jika dibutuhkan.

BACA JUGA:7 Negara yang Takkan Pernah Main di Piala Dunia Sampai Kapan pun, Mengapa Ya?

BACA JUGA:Selangkah Lagi Titisan Lionel Messi Rebut Adidas Golden Boot di Piala Dunia U17 2023

Sementara itu, Timnas Indonesia punya banyak stok pemain yang bersaing di posisi tersebut, di mana ada pemain-pemain keturunan dan naturalisasi mendominasi posisi itu.

2. Masih banyak pemain belakang keturunan antri 

Saat ini, sudah banyak pemain keturunan yang berposisi bek tengah mengantri.

Sehingga ada baiknya PSSI mengurungkan niat untuk memproses naturalisasi Tristan Gooijer dalam waktu dekat ini.

BACA JUGA:Usai Piala Dunia U17 2023, Skuad Timnas Indonesia U17 Diproyeksikan untuk Kualifikasi Piala Dunia U20 2025

BACA JUGA:Butuh Dua Kemenangan Buat Jerman U17 Double Winner, Ukir Sejarah Baru

Sebelum pengakuan Tristan dapat tawaran dinaturalisasi, PSSI sendiri tengah menunggu proses naturalisasi dua bek keturunan yakni Jay Idzes dan Nathan Tjoe-A-On.

Nathan Tjoe A On memiliki posisi yang sama dengan Tristan.

Sehingga jika nantinya PSSI memaksakan menaturalisasinya, maka stok bek tengah kiri Timnas Indonesia akan semakin menumpuk.

3. Lini pertahanan Timnas Indonesia sudah solid

BACA JUGA:5 Negara Ini Dirugikan Prancis U17 Diduga Pakai Pemain Ilegal, Ada yang Sampai Ngadu ke FIFA

BACA JUGA:Hasil Liga 2: Semen Padang Gilas Sriwijaya FC 3-0 Tanpa Balas, Kans ke Liga 1 Semakin Jauh

Saat ini, berdasarkan penampilan Timnas Indonesia di bawah tangan dingin Shin Tae yong sepertinya belum membutuhkan jasa Tristan Gooijer.

Terlebih, jika melihat solidnya lini pertahanan Timnas Indonesi saat ini. 

Dari catatan setahun terakhir perjalanan Timnas Indonesia di berbagai laga, lini belakang Skuad Garuda tampil memuaskan ketimbang lini lainnya.

Yang dibuktikan saat menghadapi tim-tim kuat termasuk Argentina pada Juni 2023 kemarin.

BACA JUGA:Lupakan Blunder, Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Ini Janjikan Penebusan Dosa di Piala Asia

BACA JUGA:Piala Dunia U17 2023: 4 Negara Bermimpi Juara, 1 Tim pernah Angkat Tropi

Ada kombinasi pemain keturunan, naturalisasi, dan juga lokal yang membuat lini belakang Timnas Indonesia cukup solid.

Hal inilah yang seharusnya jadi pertimbangan untuk tidak menambah pemain belakang lagi.

Tentu sangat berbeda dengan lini dengan lini tengah dan lini serang yang butuh tambahan kekuatan lagi.*

Sumber: