Honda

Bisa Atasi Banjir di Jabodetabek? Inilah Bendungan Kering Pertama dan Terbesar di Indonesia

Bisa Atasi Banjir di Jabodetabek? Inilah Bendungan Kering Pertama dan Terbesar di Indonesia

Ilustrasi bendungan kering pertama dan terbesar di Indonesia-Kementerian PUPR-

PALPRES.COM - Saat ini, sejumlah wilayah di Indonesia telah mulai diguyur hujan.

Momok yang menakutkan di saat berakhirnya musim kemarau salah satunya adalah persoalan banjir.

Terutama di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

Sebab itulah, Presiden Joko Widodo pada 23 Desember 2022 lalu meresmikan Bendungan Ciawi.

BACA JUGA:Antisipasi Lonjakan Harga Jelang Nataru, Pemkot Lubuklinggau Gelar Operasi Pasar Murah

BACA JUGA:4 Desa Wisata Unggulan di Jambi, Sangat Cocok Buat Kalian Kunjungi Pada Saat Libur Nataru

Selain itu, Bendungan Sukamahi yang berada di Kecamatan Megamendung, Bogor Jawa Barat ikut diresmikan orang nomor satu di Indonesia tersebut.

Bendungan ini merupakan bendungan kering pertama dan terbesar di Indonesia.

Statusnya sebagai bendungan kering terbesar, diharapkan mampu menjadi bagian dalam mengatasi persoalan banjir yang ada di kawasan sepanjang Kali Ciliwung.

Sebagai bendungan kering, pengoperasian Bendungan Ciawi berbeda dengan bendungan lainnya.

BACA JUGA:Booth Pertamina Hulu Energi Dapat Apresiasi Oleh Sosok Perempuan Ini, Pada Ajang Pertamina Eco RunFest 2023

BACA JUGA:7 Macam Phobia yang Harus Kamu Ketahui, yuk Simak Ulasannya

Sebab, bendungan ini hanya akan digenangi air pada saat musim hujan tiba.

Sedangkan saat musim kemarau, bendungan ini dapat sepenuhnya kering.

Karena itulah, bendungan yang satu ini tidak bisa dijadikan tumpuan untuk keperluan irigasi ataupun air baku.

Proyek pembangunan Bendungan Ciawi telah dilaksanakan sejak 2016 dan rampung pada tahun 2021.

BACA JUGA:Memiliki Tuah Istimewa Batu Akik Jenis Ini Sering Dijadikan Ilmu Pengasihan, Berikut Ciri-cirinya

BACA JUGA:Info Terbaru Pencairan BLT El Nino, 18,8 Juta KPM Segera Terima Uang Tambahan Rp400.000

Untuk membangun bendungan ini, pemerintah setidaknya menggelontorkan dana hingga Rp798,7 miliar.

Kontraktor pelaksana bendungan ini adalah PT Brantas Abipraya dan PT Sanca.

Bangunan bendunan di hulu Sungai Ciliwung ini terdiri dari main dam, spillway dan saluran pengelak.

Bangunan bendungan ini memiliki ketinggian 55 meter dengan tinggi puncak 9 meter dan panjang puncak 334 meter.

BACA JUGA:20 Tips Tidur Lebih Nyenyak dan Berkualitas, Membantu Mengatasi Insomnia

BACA JUGA:6 Negara dengan Jumlah Kucing Peliharaan Terbanyak di Dunia, Ada yang Capai 76 Juta Ekor, Indonesia Termasuk?

Diketahui, volume tampung dari bendungan ini bisa mencapai 6,05 juta m3 dengan luas genangan hingga 39,40 hektare.

Fungsi utama bendungan ini mengurangi debit aliran air dari Gunung Gede dan Pangrango sebelum sampai ke Bendungan Katulampa, yang kemudian mengalir ke Kali Ciliwung.

Bendungan ini sendiri digadang-gadang bisa mereduksi banjir sebesar 111,75 meter kubik per detik.

Walaupun tampak sangat kering ketika musim kemarau, namun bendungan ini bisa menjadi sangat vital di saat musim penghujan.

BACA JUGA:Kampung Unik di Jawa Timur, Orang Asing Dilarang Menetap, Mengapa?

BACA JUGA:Harga Tanahnya Mungkin Mahal, Inilah Desa Unik Tanpa Daratan di Kalimantan Timur, Pernah Kesana?

Keberadaan bendungan ini diproyeksikan bisa menanggulangi banjir di Jabodetabek hingga 30 persen.

Selain befungsi sebagai pengendali banjir, Bendungan Ciawi saat in juga dijadikan kawasan wisata bagi masyarakat sekitar. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: