Honda

Collaborative Governance dalam Implementasi Nilai-nilai Toleransi Menjelang Tahun Politik 2024

Collaborative Governance dalam Implementasi Nilai-nilai Toleransi Menjelang Tahun Politik 2024

Ilustrasi --Freepik

Oleh:

Kolonel Inf. Dr. Haryo Mustoko, S.Sos, M.M

Kabag Akademik Statistik Biro Akademik Kemahasiswaan Unhan RI

 

Pendahuluan

Era globalisasi akhir-akhir ini semakin menunjukan eksistensi dan intensitas yang tinggi ditandai dengan perkembangan teknologi informasi yang menunjukkan kemajuan yang sangat signifikan membuat dunia semakin transparan sehingga terkesan tanpa adanya batas negara. 

Hal ini mendorong terjadinya perubahan secara cepat dan mendasar dalam semua segi dan sendi kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk Negara Kesatuan Republik Indonesia sehingga akan berpengaruh buruk terutama berbagai krisis yang mempengaruhi kehidupan masyarakat dan apabila bersifat kendala maka harus segera dapat diatasi.

Sejalan dengan pemikiran Satriji Budiwibowo (2020) dalam kutipan abstractnya “ Globalization has become the term  to call a world condition which takes place without boreder. 

The globalization progress has evidently  stood aside local wisdom of a nation “ yang bisa diartikan bahwa globalisasi  telah mampu mengubah  kondisi dunia yang berlangsung tanpa batas dengan mengesampingkan kearifan lokal suatu bangsa yang merupakan pilar nilai-nilai luhur budaya bangsa yang universal. 

Munculnya berbagai macam krisis dalam kehidupan masyarakat telah membawa dampak langsung maupun tidak langsung dalam masalah pertahanan dan keamanan dalam negara Indonesia. 

Maraknya berbagai kepentingan serta tujuan yang ingin dicapai secara individu maupun kelompok menjelang tahun politik dan Pilpres 2024 sering menimbulkan perbedaan dalam pola pikir dan tindakan sehingga  banyak benturan dan gesekan yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia.  

Hal ini mengundang perhatian publik karena kalau dibiarkan akan berdampak  menurunnya kesadaran masyarakat akan cinta tanah air, rasa bangga sebagai bangsa Indonesia serta menurunnya rasa bela negara dan berpengaruh langsung pada pertahanan negara, hal ini penting mengingat Indonesia penuh dengan keaneka-ragaman.

Indonesia memiliki bermacam-macam suku bangsa yang tersebar di pulau-pulau dengan keanekaragaman adat, ras dan agama yang menjadikan bangsa ini dikenal sebagai negara yang multikultural. 

Beragam perbedaan tersebut lantas disatukan oleh semboyan negara yaitu ; “ Bhinneka Tunggal Ika “  dengan  masyarakatnya yang  mempunyai sifat dan watak khas yang tidak dimiliki bangsa-bangsa lain. Sifat-sifat ini meliputi  sifat toleransi, harmonis dan gotong-royong. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: