Honda

Bahaya! Aplikasi Pinjol Palsu Sedot Data Pribadi Kamu Pengguna HP Android, Beredar di Play Store

Bahaya! Aplikasi Pinjol Palsu Sedot Data Pribadi Kamu Pengguna HP Android, Beredar di Play Store

ilustrasi aplikasi pinjol berbahaya yagn bisa menyedot data pribadi di HP-kolase freepik-

PALEMBANG.PALPRES.COM - Maraknya aplikasi pinjol alias pinjangan online membuat banyaknya aplikasi berbahaya yang menyamar sebagai aplikasi pinjaman uang alias pinjaman online (pinjol).

Aplikasi pinjol palsu ini beredar di toko aplikasi Google Play Store

Jumlah aplikasi palsu dan berbahaya ini cukup banyak, dan belasan diantara aplikasi pinjol berbahaya ini menggunakan nama SpyLoan.

Bukan hanya beredar di Play Store saja, aplikasi yang berbahaya ini juga telah beredar di toko aplikasi pihak ketiga atau situs web berbahaya. 

BACA JUGA:Dimensi Lebih Besar Tapi Tetap Irit, New Honda BeAT 150 Siap Mengaspal di Indonesia, Cek Harganya

Dalam aplikasi Play Store, aplikasi itu tercatat sudah diunduh lebih dari 12 juta kali sepanjang tahun 2023 ini. 

Aplikasi itu disebut berbahaya karena dapat mencuri data pribadi yang ada di perangkat HP Android pengguna.

Data curian yang dimaksud termasuk semua yang ada di dalam HP Android mulai dari akun pengguna, info perangkat, log panggilan, aplikasi yang diinstal, acara di kalender, dan detail jaringan WiFi lokal bahkan hingga metadata dari gambar. 

Lebih berbahaya lagi, menurut para peneliti keamanan, data yang dicuri berpotensi meluas hingga ke daftar kontak, data lokasi hingga pesan teks yang ada di dalam HP Android pengguna. 

BACA JUGA:Cuma Rp76 Juta, Ajak Keluarga Liburan Akhir Tahun dengan Toyota Innova Venturer Wagon Diesel 2021

Pada praktiknya, aplikasi pinjaman uang palsu ini menyamar sebagai layanan keuangan yang sah untuk mengajukan pinjaman.

Aplikasi ini juga dalam praktiknya juga menjanjikan pinjaman yang mudah dan cepat. 

Namun, aplikasi berbahaya ini mengelabui pengguna agar mau menerima pinjaman dengan bunga tinggi. 

Ketika pengguna menerima tawaran tersebut, nantinya mereka akan mengancam dan memeras korban agar membayar pinjaman. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: