Rusia 'Minggat'? Begini Nasib Proyek Kilang Minyak Rakasa di Tuban Senilai Rp238 Triliun

Yang menjadi pertanyaan adalah, akankah proyek raksasa ini dilanjutkan oleh pemerintah RI?

Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi mengungkapkan pandangan pesimis terkait keberlanjutan dari proyek ini.

BACA JUGA:Khasiat Batu Akik Combong: Ampuh Melindungi Suami dari Godaan Pelakor

BACA JUGA:CEK ATM! Ada Dana Rp400.000 Masuk ke Rekening KPM Mulai Hari Ini, BLT El Nino Cair?

Kata dia, Pertamina dinilai bakal sulit untuk menarik mitra baru lantaran tren global mulai bergeser pada sumber energi bersih ramah lingkungan.

Sedangkan kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purnawirawan) Moeldoko menekankan bahwa megaproyek di Jawa Timur ini sangat potensial dan strategis.

Hanya saja, butuh dilakukan evaluasi terhadap jalannya proyek tersebut.

Tidak dipungkiri bahwa persoalan pendanaan rencana pembangunan PSN ini perlu disorot.

BACA JUGA:Ini 5 Produk Perawatan Rambut Rontok Wajib Ada di Rumah, Harga Mulai Rp70 Ribuan

BACA JUGA:Inilah Megaproyek Kebanggaan Jokowi di Indonesia Timur, Nilai Investasinya Capai Rp30 Triliun, Kamu Tahu?

Akan tetapi, menangkap situasi panas politik yang berpotensi pengaruhi energi juga perlu menjadi bagian yang penting untuk dikaji oleh Pemerintah RI sebagai ancang-ancangnya.

Menanggapi hal ini, pihak Pertamina diketahui akan berdiskusi lebih lanjut dengan perusahaan minyak raksasa Rusia untuk mencari solusi terkait kendala pendanaan ke depannya.

Melansir data dari situs KPPIP, megaproyek raksasa berupa kilang minyak di Tuban ini diketahui membutuhkan total investasi sebesar Rp238,257 triliun.

Komposisi pendanaannya terdiri dari sumber APBN dan APBD sejumlah Rp151,800 triliun dan pihak swasta diproyeksikan porsinya Rp86,457 triliun.

BACA JUGA:Biaya Hidup Cuma Rp1,5 jutaan! Inilah 5 Kota dengan Biaya Hidup Termurah, Cocok Tempat Tinggal di Masa Tua

Sumber: