Honda

Mau Sampai Kapan PSSI Naturalisasi Pemain untuk Timnas Indonesia? Jawaban Exco PSSI Mengejutkan

Mau Sampai Kapan PSSI Naturalisasi Pemain untuk Timnas Indonesia? Jawaban Exco PSSI Mengejutkan

Mau sampai kapan PSSI naturalisasi pemain untuk Timnas Indonesia? Jawaban Exco PSSI mengejutkan.-Instagram/@pssi-

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga buka suara terkait pertanyaan ini. 

Dalam diskusi Turun Minum di Media Cedter Kemenpora, Senayan, Jakarta, Kamis 21 Desember 2023, ia menegaskan bahwa program naturalisasi bukan sekadar akselerasi.

BACA JUGA:Lagi-Lagi Tak Ada Nama Stefano Lilipaly di Daftar Panggil Timnas Indonesia, Ini Kata Shin Tae yong!

BACA JUGA:Thom Haye dan Maarten Paes Bakal Bela Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Bilang Begini

“Kalau kita tanyakan sampai kapan (naturalisasi)?, ini seperti kita akselerasi,” ujar Arya Sinulingga.

“Sejak awal saya sudah katakan bahwa ini konsepnya salah dalam pemikiran.”

“Kita seperti terjebak bahwa ini hanya akselerasi, jadi seperti mengejar sesuatu. Menutupi sesuatu yang kurang, dan itu tidak benar,” ujarnya.

Lebih lanjut, Arya menjelaskan bahwa proses naturalisasi yang dilakukan PSSI ini tidak mudah.

Bukan sembarang pemain yang dinaturalisasi.

PSSI melihat secara rinci dan jelas asal usul hingga kemampuan pemainnya seperti apa.

Menurutnya, apabila pemain tersebut memiliki darah keturunan Indonesia dan bersedia menjadi WNI, tentu saja berhak membela Timnas Indonesia.

Makanya, pemain yang dinaturalisasi PSSI hanya yang memiliki garis keturunan Indonesia, baik itu langsung dari orang tuanya ataupun kakek dan neneknya.

“Bagi kami (PSSI), sepanjang ada potensi masyarakat Indonesia, warga Indonesia punya potensi untuk menjadi pemain Indonesia, maka kita akan lihat,” ucap Arya.

Ia juga menekankan bahwa PSSI melihat pemain-pemain ini karena kebutuhan tim.

Pemain yang dinaturalisasi sudah berdasarkan rekomendasi dari pelatih timnas Indonesia Shin tae-yong.

Pelaith yang lebih tahu kebutuhan tim. 

“Jadi kami di PSSI tidak melihat bahwa kalau terlihat ternyata kebutuhan tim, dan ketika tidak dibutuhkan tentu tidak kita ambil,” kata Arya.

“Jadi bukan soal kebutuhan. Selama kami lihat ada potensi, ya kita harus ambil.”

“Tapi itu pun apakah kebutuhan tim atau tidak. Kalau tidak ada kebutuhan tim, tidak. Jadi jangan ada kekhawatiran soal itu (naturalisasi).”

Menurutnya, ini juga cukup jelas seperti di timnas U-17 Indonesia yang tampil di Piala Dunia U-17 2023 lalu.

Dalam ajang ini, timnas Indonesia U-17 hanya diperkuat oleh dua pemain diaspora.

Hal ini karena banyak pemain yang memang dinilai tak sesuai dengan kebutuhan tim dan kualitasnya tak berbeda jauh dengan pemain lokal.

PSSI mendapat kritikan publik gara-gara hanya dua orang pemain diaspora di Timnas Indonesia U-17 untuk Piala Dunia U-17 lalu.

Tapi memang pelatih lebih tahu kebutuhan tim sehingga PSSI mengabaikan sejumlah nama diaspora yang disodorkan oleh netizen.

“Saya kasih contoh, kemarin U-17, seleksinya banyak banget, mulai dari U-16 AFF, Garuda Select seleksi dari daerah-daerah, diaspora, tapi ketika ternyata timnya sudah kuat dan tidak dibutuhkan di mana-mana, diaspora cuma dua,” tutur Arya.

“Itu Piala Dunia U-17, itu hasilnya 2 poin. Jadi kami di PSSI tidak lihat kalau ada yang bilang karena ini Bima Sakti, oh enggak, ada Frank Wormuth sebagai advisor.”

“Dia (Frank) bisa lihat semua, ketika tidak dibutuhkan ya tidak kita ambil. Dan hasilnya bagus,” ujarnya. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: