Honda

Inilah Panglima Perang Terbaik Uni Soviet di Masa Perang Dunia II, Strateginya Melumpuhkan Jerman

Inilah Panglima Perang Terbaik Uni Soviet di Masa Perang Dunia II, Strateginya Melumpuhkan Jerman

Inilah panglima perang terbaik Uni Soviet di masa Perang Dunia II, strategi perangnya melumpuhkan Jerman.-tamanpendidikan.com-

PALEMBANG, PALPRES.COM - Keberhasilan Uni Soviet mengalahkan Nazi saat Perang Dunia II tak lepas dari strategi jenius Marsekal Georgy Konstantinovich Zhukov. 

Inilah panglima perang terbaik Uni Soviet di masa itu.

Selama perang, ia selalu dikirim ke medan-medan paling berbahaya di Front Soviet-Jerman.

Marsekal Zhukov memainkan peran yang signifikan dalam memimpin pasukan Uni Soviet dalam serangkaian pertempuran penting.

BACA JUGA:Mengenal Cyrus Agung, Pendiri Kekaisaran Persia Kuno dan Mengubahnya Jadi Negara Adidaya

BACA JUGA:Mengenal Sejarah Mustika Merah Delima, Hadiah dari Nyi Roro Kidul untuk Sultan Hamengku Buwono 1? Cek Faktanya

Lahir pada 1 Desember 1896 di Strelkovka, Rusia, Zhukov memulai karir militer pada usia muda. 

Ia terlibat dalam Perang Dunia I dan Perang Saudara Rusia sebelum akhirnya menjadi anggota Partai Komunis Soviet pada tahun 1919.

Pada awal Perang Dunia II, Zhukov bertugas sebagai komandan divisi dan kemudian ditugaskan untuk memimpin Pasukan Kavaleri ke-57 di Front Barat. 

Ia mendapatkan perhatian atas kemenangannya dalam Pertempuran Chudovo pada tahun 1941, di mana ia berhasil menghancurkan sejumlah pasukan Jerman.

BACA JUGA:Asal Usul Kisah Legenda Ratu Pantai Selatan dan Pesan Moral di Dalamnya

BACA JUGA:Kisah Shah Jahan, Kaisar Mughal, Sang Pendiri Taj Mahal

Kemudian, pada tahun 1942, Zhukov ditunjuk sebagai Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Darat Soviet dan menjadi komandan pasukan Soviet dalam pertempuran besar seperti Pertempuran Stalingrad dan Pertempuran Kursk. Kemenangannya dalam Pertempuran Stalingrad dianggap sebagai salah satu momen penting dalam perang dan membalikkan keunggulan Jerman.

Setelah Perang Dunia II berakhir, Zhukov tetap aktif di militer Soviet dan terlibat dalam kebijakan politik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: