Citraland
Honda

Inilah Panglima Perang Terbaik Uni Soviet di Masa Perang Dunia II, Strateginya Melumpuhkan Jerman

Inilah Panglima Perang Terbaik Uni Soviet di Masa Perang Dunia II, Strateginya Melumpuhkan Jerman

Inilah panglima perang terbaik Uni Soviet di masa Perang Dunia II, strategi perangnya melumpuhkan Jerman.-tamanpendidikan.com-

Setelah Perang Dunia I, Zhukov bergabung dengan Tentara Merah dan terlibat dalam berbagai pertempuran selama Perang Saudara Rusia. 

Ia menunjukkan keahlian taktik dan kepemimpinan yang luar biasa.

Lalu pada tahun 1923, ia bergabung dengan Partai Komunis Soviet.

Selama periode antara perang, Zhukov memperoleh pendidikan militer tambahan dan menghadiri kursus-kursus militer di Akademi Kelas Atas Tentara Merah. 

Ia juga berpartisipasi dalam pengembangan strategi dan doktrin militer baru, terutama di bidang taktik peluncuran serangan besar-besaran dan pertahanan militer.

Pada awal Perang Dunia II, Zhukov meraih perhatian dunia dengan keterlibatannya dalam pertempuran-pertempuran penting. 

Ia memainkan peran kunci dalam Pertempuran Moskow (1941-1942), Pertempuran Stalingrad (1942-1943), Pertempuran Kursk (1943), dan kampanye pembebasan Belarusia dan Polandia (1944-1945). 

Di bawah komandonya, pasukan Uni Soviet berhasil menggagalkan serangan Jerman dan membalik keadaan dalam Perang Dunia II.

 

Pahlawan Uni Soviet

Setelah perang, Zhukov terus berkarir di militer Soviet. Ia menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan dan kemudian sebagai Inspektur Jenderal Tentara Soviet. 

Namun, hubungannya dengan Khrushchev memburuk, dan pada tahun 1957, ia dipecat dari Partai Komunis Uni Soviet dan ditugaskan sebagai komandan pasukan di Odessa. Pada tahun 1965, setelah Khrushchev digulingkan, Zhukov dipanggil kembali ke Moskow dan dikembalikan sebagai anggota Komite Pusat Partai Komunis.

Georgy Konstantinovich Zhukov meninggal dunia pada 18 Juni 1974 di usia 77 tahun. 

Ia dianggap sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah Uni Soviet dan memiliki kontribusi besar dalam memenangkan Perang Dunia II.

Kepemimpinannya yang tegas, keberanian dalam bertarung, dan strategi militer yang cerdas menjadikannya salah satu jenderal terbesar di masa perang. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: