KISAH SAHABAT NABI: Abu Thalhah al-Anshari, Perisai Nabi Muhammad SAW saat Perang Uhud
Abu Thalhah al-Anshari, Perisai Nabi Muhammad SAW Saat Perang Uhud -YT/Qalam Media-
Dengan keberanian yang ia miliki itu, Abu Thalhah pun membulatkan hati menjadi satu dari 12 orang yang turut serta dalam Baiat Aqobah.
Turut serta dalam Perang Badar dan perang-perang sesudahnya.
Pada Perang Hunain dengan gagah berani, ia mampu menewaskan 20 orang musuh dan ia pun berhak atas harta pampasan perang, dan telah disetujui Nabi Muhammad SAW.
Tidak hanya berani, ia juga seorang yang dermawan, tidak hanya pada saat lapang, tapi juga pada saat sulit.
Abu Thalhah merupakan pemilik kebun kurma dan anggur.
Ketika Abu Thalhah sedang sholat dikebunnya.
Ia menyaksikan seekor burung berwana hijau dan paruhnya merah.
Abu Thalhah pun sangat takjub dengan ciptaan Allah SWT tersebut. Hingga akhirnya Abu Thalhah hilang konsentrasi melihat burung tersebut, dan lupa sudah berapa rakaat ia sholat.
Usia sholat, ia menyampaikan hal itu kepada Nabi Muhammad SAW. Kemudian Abu Thalhah menyatakan menyerahkan kebun yang ia miliki sebagai sedekah di jalan Allah SWT.
Nabi Muhammad SAW pun menyambut baik apa yang dilakukan Abu Thalhah tersebut.
Terkait hal itu, dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 92 Allah SWT berfirman:
“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai.”
Suatu kejadian yang menunjukkan kuasa Allah SWT, yang bermula dari niat Abu Thalhah dan istrinya, Ummu Sulaim untuk membantu Rasulullah yang sedang lapar.
Namun ternyata Rasulullah mengajak banyak orang untuk makan roti di rumah Abu Thalhah.
Namun istri Ummu Sulaim sempat khawatir persediaan rotinya tidak cukup.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: