Honda

Kisah Sahabat Suhail Bin Amr, Sang Diplomat Ulung dari Suku Qurais

Kisah Sahabat Suhail Bin Amr, Sang Diplomat Ulung dari Suku Qurais

Kisah sahabat Suhail bin Amr, Sang Diplomat Ulung dari Suku Qurais--

BACA JUGA:KISAH SAHABAT NABI: Abul Ash, Dipuji Rasulullah karena Jujur, Menepati Janji, dan Amanah

Orang-orang di Makkah pun sadar, mereka telah banyak merasakan nikmatnya hidup dalam keIslaman, maka betapa bodohnya jika mereka memilih kekafiran lagi sehabis Makkah terlihat terang dengan dihiasi pelita tauhid.

Tapi, Apakah kamu tahu, siapa laki-laki bijak yang dengan kata-katanya berhasil menenangkan kegaduhan penduduk Makkah?

Barangkali, kamu akan terkejut setelah mengetahui bahwa lelaki ini merupakan lelaki yang sama, yang enggan menyebut "Rasulullah" ketika dirinya masih hidup dalam kemusyrikan.

Dialah seorang juru bicara Musyrikin Quraisy yang berunding dengan Rasulullah setelah Baginda dan sahabat-sahabatnya dilarang masuk ke Makkah.

BACA JUGA:KISAH SAHABAT NABI: Anas bin Nadhar, Kobarkan Semangat Juang Kaum Muslimin saat Perang Uhud

Bahkan, dialah orang yang menghadang Ali bin Abi Thalib menuliskan ‘Muhammad Rasulullah’ di dasar lembar perjanjian Hudaibiyah.

Dia sempat menjadi tawanan Perang Badar, sehingga membuat Umar bin Khattab berkata pada Rasul,

“Wahai Rasulullah, bolehkah aku mencopot seluruh gigi-giginya?”

Namun, ketika itu pastilah Rasulullah melarang Umar dengan bersabda, “Ketahuilah Umar, mungkin kelak Suhail mampu melakukan hal yang akan membahagiakanmu."

BACA JUGA:KISAH SAHABAT NABI: Malik bin at Tayihan, Pemimpin Bani Asyhal yang Setia Mengawal Rasulullah

Ya, namanya adalah Suhail bin Amr, seseorang yang sering disapa sebagai ‘Khatibu Quraisy’. Dialah seorang orator maupun juru bicara asal Quraisy.

Suhail sadar bahwa masa lalunya sangat kelam, cerita awalnya bersama Rasulullah membuatnya sangat menyesal. Namun, dia sangat merasa dihargai sewaktu Nabi Muhammad memaafkannya ketika Islam berhasil membebaskan Makkah.

Di hari Rasul menaklukkan Kota Makkah, Suhail lah orang yang sangat gemetar dan ketakutan tentang peristiwa yang akan terjadi padanya dan kaum Quraisy.

Namun, atas izin Allah, saat Rasulullah selesai membebaskan Makkah, beliau memberi amanah kepada sahabat-sahabatnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: