Honda

Dicaplok Perusahaan Singapura, Pabrik Smelter Nikel di Sulawesi Tengah Ternyata Kapasitas Produksinya Segini

Dicaplok Perusahaan Singapura, Pabrik Smelter Nikel di Sulawesi Tengah Ternyata Kapasitas Produksinya Segini

Ilustrasi smelter nikel di Sulawesi Tengah yang dicaplok investor asal Singapura-pexels-

BACA JUGA:5 Tempat Wisata Kuliner Legendaris di Jawa Barat, Salah Satunya Langganan Presiden

Ya, investor asal Singapura kini mengambil alih saham pembangunan pabrik pemurnian nikel yang berada di Kabupaten Marowali tersebut.

Dimana pabrik pemurnian mineral ini ditargetkan akan beroperasi pada tahun 2025 mendatang.

Lantas, mengapa investor Singapura tiba-tiba tertarik untuk mengambil alih saham proyek tersebut?

Diketahui, pabrik pemurnian nikel di Sulawesi Tengah ini dikerjakan oleh PT Bahadopi Nickel Smelting Indonesia.

BACA JUGA:Yes! Ini Update Terbaru KUR TKI BRI 2024, Cek Syaratnya di Sini

Pembangunan pabrik ini juga dikelola PT Vale Indonesia Tbk dengan bekerjasama dengan Xinhai dan Tisco.

Xinhai dan Tisco merupakan anak perusahaan Baowu Steel Production Company, yang merupakan perusahaan baja asal China.

Akan tetapi, tak lama setelah smelter nikel ini digarap, perusahaan asal Singapura tiba-tiba masuk dan mengambil alih.

Pengambil alihan ini tentunya dilakukan secara legal, lantaran perusahaan Singapura tersebut kini memegang saham mayoritasnya.

BACA JUGA:Wow Keren, Ada Sandy Walsh di antara 24 pemain Piala Asia 2023, Ini Sebuah Kehormatan!

Perusahaan Singapura yang dimaksud yakni Taixin Pte Ltd yang kini memegang sahamnya sebesar 51 persen.

Hal ini dilakukan agar bisa meningkatkan modal dasar baik saham di seri A maupun seri B.

Terlebih, investasi yang diperlukan dalam membangun pabrik permunial di Morowali Sulawesi Tengah tidak sedikit.

Dimana anggaran yang diperlukan dalam pembangunan tempat pemurnian mineral ini mencapai Rp37,5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: