Apakah Amalan Terbaik di Ujung Usia? Cek Penjelasannya Disini
![Apakah Amalan Terbaik di Ujung Usia? Cek Penjelasannya Disini](https://palpres.disway.id/upload/9f7724ccda1f7909b5c84d8d24de9064.jpg)
Amalan terbaik di ujung usia, kita semuanya mengharapkan agar kita bisa mendapatkan Husnul Khatimah atau akhir yang baik sebelum kematian.--Freepik
JAKARTA, PALPRES.COM- Apakah Amalan Terbaik di Ujung Usia?
Dalam hidup kita terus berjuang untuk beramal sampai pada suatu posisi, fisik kita tidak bisa diajak untuk beramal.
Ada satu kondisi, di mana dengkul kita tidak bisa dipakai untuk rukuk, ada satu kondisi di mana kita hanya bisa berbaring di atas kasur.
Semangatnya tetap ada, namun jasadnya tidak bisa dipaksa untuk melakukannya.
BACA JUGA:Puasa di Bulan Rajab Sangat Dianjurkan, Kenapa? Ini Kata Buya Yahya
Ustad Ammi Nur Baits melalui anb channel di YouTube mengatakan, orang yang berada dalam kondisi tersebut, tidak putus niatnya untuk terus menjalankan amal ibadah.
Amalan terbaik di ujung usia, kita semuanya mengharapkan agar kita bisa mendapatkan Husnul Khatimah atau akhir yang baik sebelum kematian.
Meskipun perjalanan hidup kita dipenuhi dengan aneka maksiat.
Sebelum kematian penentunya ada di bagian akhir.
BACA JUGA:Yamaha Luncurkan Lexi LX 155, Fitur Canggih, Sporty dan Modern Harga Mulai Rp25 Jutaan
BACA JUGA:Menu Makan Siang, Resep Tumis Udang Buncis Bikinnya Gampang Makannya Lahap
Jika bagian akhir itu baik, maka bagian depan dianggap baik, sebagaimana disebutkan dalam hadis yang sahih riwayat Bukhari Muslim. dari sahabat NabiMuhammad SAW Sahal bin Saad Assaidi radhiallahu Anhu, Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Sesungguhnya amal itu baik buruknya ditentukan oleh ujungnya”.
Sehingga sebelum kematian penentu nilai seorang hamba adalah ujungnya.
Apabila ujungnya baik maka seluruh amalnya dianggap baik dan sebaliknya ketika ujungnya buruk, maka seluruh amalnya dianggap buruk.
BACA JUGA:Cantik dan Enak! Begini Resep Kue Cente Manis, Camilan untuk Keluarga
Berbeda dengan peraturan hisab pasca kematian, yang mana penentunya ada di depan atau awal.
Sebagaimana yang disabdakan Nabi Muhammad SAW, bahwa amal pertama yang nanti akan dihisab dari hamba Allah SWT di hari kiamat adalah sholat.
Apabila sholatnya baik, maka seluruh amal dianggap baik.
Dalam Islam kita tidak diajarkan untuk tenggelam dengan masa silam, tapi kita diajarkan untuk bersikap optimis berkaitan dengan masa mendatang.
BACA JUGA:Percaya Diri Maksimal! Ini Lirik Lagu 'DUN DUN' Milik EVERGLOW
BACA JUGA:Gak Perlu ke Padang, Ini 5 Rekomendasi Tempat Kuliner Sate Padang yang Terkenal di Palembang
Amal terbaik yang bisa kita perjuangkan di sisa usia kita 60 tahun ke atas atau mungkin 50 ke atas, dan kita sudah mulai membayangkan nampaknya saya harus persiapan untuk menghadap Allah SWT.
Lalu, apa amal ibadah yang harus kita lakukan di ujung usia atau di usia senja?
Ada beberapa amalan terbaik yang bisa kita prioritaskan, ketika kita sudah berada di usia senja, yaitu:
1. Fokus pada Amalan Ringan Namun Dikerjakan Secara Rutin
BACA JUGA:Jadwal Sholat Kota Palembang Beserta Niatnya, Hari Ini Ahad 14 Januari 2024
BACA JUGA:5 Rekomendasi Deodoran Pemutih Ketiak Paling Ampuh di Indomaret Auto Kulit Mulus
Jadi kita fokus pada amalan ringan yang bisa dijangkau tapi dikerjakan secara rutin.
Kenapa harus dikerjakan secara rutin?
Karena pahala yang didapatkan oleh seorang hamba itu sesuai dengan rutinitasnya.
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda apabila seorang hamba sakit atau dia safar, maka akan dicatat untuknya amalan pahala, sebagaimana yang menjadi rutinitasnya ketika dia dalam kondisi sehat dan tidak sedang safar.
BACA JUGA:Red Baron: Batu Akik Pilihan untuk Scorpio, Miliki Khasiat Tak Terduga di Balik Pesonanya yang Indah
Sehingga kalau ada orang yang punya kebiasaan puasa tiap Senin dan Kamis, suatu ketika dia sakit, sehingga dia tidak berpuasa karena uzur, sehingga Allah SWT tetap memberikan pahala baginya.
Dia dapat puasa Senin dan Kamis walaupun dia tidak berpuasa, sebab dia punya kebiasaan itu.
Bagi mereka yang tidak punya kebiasaan, maka saat dia sakit, dia tidak berpuasa, dia tidak dapat catatan pahala, karena ketika sehat dia juga tidak berpuasa.
2. Ketika Sholat Rawatib Kita Rajin, Maka akan Dapat Pahalanya Ketika Tidak Dapat Melakukannya saat Safar
BACA JUGA:Tingkatkan Pesona! 3 Jenis Batu Akik Kekinian Ini Pas Dipakai Anak Muda
Jadi sunnahnya kita sedang dalam safar atau dalam perjalanan kita tidak dapat melakukan sholat Rawatib, hanya yang wajib saja.
Namun ketika kita bermukim kita punya kebiasaan rawatib, fardhu dzuhur kita rawatib, ashar kita rawatib, demikian pula magrib, isya, dan subuh.
Pada waktu kita safar, itu semuanya kita tinggalkan, kecuali qobliah subuh, maka Insya Allah pahala sholat rawatib tetap ada, walaupun kita tidak mengerjakannya.
Sebab kita tidak mengerjakan sholat rawatib ketika safar, karena ini sesuai sunnah.
BACA JUGA:Anggota DPR RI H Fauzi Amro Bantu Korban Musibah Banjir di Muratara
Kita tinggalkan bukan karena kita tidak mau melaksanakan.
Tapi kita tinggalkan beralih dari satu sunnah ke sunnah yang lain, sehingga amal rutin ini tetap tercatat pahalanya, baik kita terus berjuang beramal, sampai pada posisi fisik tidak bisa di ajak untuk beramal.
Ada satu kondisi di mana ini dengkul tidak bisa dipakai untuk rukuk, ada satu kondisi di mana itu paha tidak bisa menyanggah tubuh kita ketika berdiri.
3. Pahala Tidak Pernah Putus saat Sakit Tua, Bila Kita Rajin Beribadah saat Sehat
BACA JUGA:Ini Cara Ajukan KUR 2024 di Bank Mega, Lengkapi Syaratnya dan Cairkan Dana Hingga Rp100 Juta
Sehingga kita sholat sambil duduk, ada satu kondisi di mana kita tidak bisa berangkat ke masjid.
Ada satu kondisi di mana kita hanya bisa berbaring di atas kasur.
Kita butuh tabungan untuk perjuangan di hari itu, sampai kapan? sampai Allah SWT memberikan kemampuan kita untuk beramal.
Allah SWT berfirman:
BACA JUGA:Ada Amalan Dahsyat Lebih Kuat dari Gunung, Apa Itu? Ini Kata Ustad Adi Hidayat
BACA JUGA:Kapan Bansos PKH dan BPNT Cair di Tahun 2024? Cek Jadwalnya di Sini!
Kecuali orang yang beriman dan orang sholeh, mereka akan mendapatkan pahala yang yang terus mengalir.
Allah SWT memberikan pahala kepada hambanya yang mukmin sebagaimana pahala yang dijanjikan oleh Allah SWT untuk nabinya, Nabi Muhammad SAW yang punya pahala tidak pernah putus.
Adahak adahq rahimahullah, seorang ulama tabiin pernah mengatakan beliau meriwayatkan dari Ibnu Abbas menyebutkan ketika seorang hamba masih muda, dia rajin sholat, rajin puasa, dan rajin sedekah.
Pada akhirnya sampai akhirnya tubuhnya jadi lemah sehingga dia tidak bisa melakukan itu semua termasuk sholat, maka maka Allah SWT memberi pahala untuk dia, di saat dia tidak mengamalkannya di usia tua.
BACA JUGA:Laku Hingga Puluhan Juta! Ini Cara Jual Koin Kuno Tahun 1945, Kamu Punya Ga?
4. Lakukan Amalan Ringan Seperti Puasa dan Sedekah
Sesungguhnya amal yang paling dicintai oleh Allah SWT, adalah amal yang paling rutin meskipun sedikit.
Amalan ringan seperti bersedekah atau puasa sunnah, kita rutinkan. Hal itu akan menjadi bekal kita sebelum Allah SWT mencabut nyawa kita. *
Dapatkan update konten terkini dan terbaru setiap hari di Palpres.com. Ayo Gabung di Channel WhatsApp dengan cara klik link ini "Channel WA palpres.com".
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: