Honda

Air Sungai di Lahat Meluap, Akses ke 5 Desa Kikim Timur Tertutup, Pj Bupati Gerak Cepat Perbaiki Jembatan

Air Sungai di Lahat Meluap, Akses ke 5 Desa Kikim Timur Tertutup, Pj Bupati Gerak Cepat Perbaiki Jembatan

Pj Bupati Lahat, Muhammad Farid SSTP Msi melakukan gerak cepat, dalam perbaikan jembatan yang ambruk akibat banjir bandang, di Desa Tanjung Payang, Kecamatan Lahat Selatan, Sabtu 13 Januari 2024 dan akses 5 desa tertutup.-kolase-Bernat/koranpalpres.com

LAHAT, PALPRES.COM - Hujan dengan intensitas tinggi melanda Kabupaten Lahat, sekira pukul 08.00 wib pada Sabtu, 13 Januari 2024.

Akses menuju 5 desa di kawasan Palembaja, Kecamatan Kikim Timur tertutup.

Ini diakibatkan luapan aliran Sungai Bungur maupun Kikim.

Kelima desa yang dimaksuda, di antaranya, Cempaka Sakti di Satuan Pemukiman (SP1), Batu Urip, Sukoharjo, Purwaraja (SP4) dan Kencana Sari (SP5).

BACA JUGA:Gerak Cepat Pj Gubernur Agus Fatoni Salurkan Bantuan, Bantu Korban Banjir di Muratara

BACA JUGA:Info Terkini: Banjir Bandang di Muratara, 7 Kecamatan Terendam, 8 Jembatan Putus

Dilansir dari koranpalpres.com berjudul "Sungai Meluap! Akses ke 5 Desa Wilayah Palembaja Kikim Timur Lahat Tertutup, Begini Kondisinya" akses jalan tertutup hingga ketinggian kurang lebih 1 meter.

"Betul, kita sudah terjun ke titik-titik yang dimasukkan. Dan kabar baiknya tidak ada korban jiwa ataupun rumah warga terendam, hanya akses jalan tertutup hingga ketinggian kurang lebih 1 meter," ucap Danramil 405-03/Kikim, Kapten Inf Bambang Nur Ragil dikutip palpres.com pada Ahad, 14 Januari 2024.

Danramil 405-03/Kikim menerangkan, laporan dari Babinsa yang bertugas di desa binaannya pun menyebutkan, tidak ada yang kursial.

Hanya saja, masyarakat yang hendak menuju ke desa ataupun keluar tidak bisa berbuat apa-apa.

BACA JUGA:Ini 7 Daerah di Riau Terdampak Banjir yang Masuk Wilayah Kerja Pertamina Hulu Rokan

BACA JUGA:Banjir Landa Beberapa Desa di Empat Lawang, Ketinggian Air Capai Lutut Orang Dewasa

"Tidak ada korban jiwa hanya aktivitas mereka mengalami gangguan, karena luapan sungai yang tidak berjauhan dengan akses jalan," katanya.

Meski demikian, penduduk baru bisa melintas ketika debit air mulai surut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: