Honda

Legenda Cinta ‘Lautan Pasir’ Gunung Bromo dari Suku Tengger, Masyarakat Keturunan Kerajaan Majapahit

Legenda Cinta ‘Lautan Pasir’ Gunung Bromo dari Suku Tengger, Masyarakat Keturunan Kerajaan Majapahit

Lautan pasir yang berada di Gunung Bromo terdapat legenda cinta berasal Suku Tengger yang merupakan keturunan Kerajaan Majapahit--Kolase

PALEMBANG, PALPRES.COMLautan pasir yang terdapat di sekitar Gunung Bromo menyimpan legenda cinta dari Suku Tengger.

Legenda kisah cinta yang masih melekat pada Gunung Bromo hingga kini masih menjadi cerita menarik bagi wisatawan yang berkunjung ke objek wisata tersebut.

Hingga saat ini, wisatawan masih bisa melihat keindahan lautan pasir yang ada di sekitar Gunung Bromo.

Bagaimana legenda cinta Gunung Bromo yang berasal dari Suku Tengger ini, yuk disimak artikelnya.

BACA JUGA:Libur Lebaran Wajib Kesini! Inilah 5 Rekomendasi Tempat Wisata di Klaten, Nomor 2 Belum Banyak yang Tahu

BACA JUGA:6 Objek Wisata Paling Favorit di Sekitar Palembang, Paling Pas untuk Liburan Akhir Pekan

Keindahan lautan pasir menyimpan legenda cinta Suku Tengger yang tinggal di dataran tinggi Bromo.

Lautan pasir ini berawal dari kisah cinta Roro Anteng, Joko Seger, dan Kyai Bima.

Suku Tengger yang tinggal di dataran tinggi Bromo memiliki cerita rakyat Roro Anteng dan Joko Seger.

Keduanya menikah setelah Roro Anteng menggagalkan usaha pria lain yang ingin menikahinya bernama Kyai Bima.

BACA JUGA:3 Wisata Air Terjun di Bangka Belitung Cocok untuk Liburan Lebaran 2024, Gemuruhnya Air Bikin Tenang

BACA JUGA:Harga Tiket Rp5 Ribu, Inilah 4 Tempat Wisata Alam di Muara Enim, Pernah Raih Anugerah Pesona Indonesia

Datangnya Sang Pelamar Sakti

Roro Anteng dan Joko Seger yang menjadi leluhur Suku Tengger adalah insan yang saling mencintai hingga akhirnya menikah.

Namun sebelum mereka menikah, ada pelamar sakti bernama Kyai Bima yang ingin menikahi Roro Anteng.

Namun ia tidak suka dan Roro Anteng menetapkan syarat yaitu membuat lautan pasir sebelum ayam berkokok.

BACA JUGA:5 Tempat Wisata Alam di Tangerang yang Instagramable, Cocok untuk Liburan, Tiket Masuk Cuma Rp5 Ribu

BACA JUGA:Ada Wisata Alam Negeri di Atas Awan di Empat Lawang, Dicapai Jalan Kaki Melalui Medan Menantang

Kerja Keras Hingga Tengah Malam

Kyai Bima pun setuju dengan syarat tersebut dan dengan mudah mengerjakannya.

Dengan alat bajak, ia bekerja keras sampai di penghujung malam. Roro Anteng khawatir dan berencana menggagalkannya dengan menumbuk lesung.

Ayam pun berkokok sebagai tanda fajar pun terdengar.

BACA JUGA:7 Wisata Air Terjun di Pagaralam yang Dekat dengan Empat Lawang, Rekomendasi Bagi Para Pencinta Alam

BACA JUGA:5 Wisata Religi Terpopuler di Bangka Belitung, Ada yang Berusia Lebih dari 200 Tahun

Mengamuk di Tengah Lautan Pasir

Ayam berkokok membuat Kyai Bima sudah dianggap gagal. karena murka, ia lempar bajak hingga terbalik di lautan pasir yang sudah dibuat.

Konon bajak itu jadi Gunung Batok yang berada di sekitaran Gunung Bromo.

Kegagagalan tersebut akhirnya Roro Anteng dan Joko Seger melanjutkan hubungannya dan menikah.

BACA JUGA:5 Air Terjun Terpopuler di Bangka Belitung, Rekomendasi Wisata Libur Lebaran 2024

BACA JUGA:9 Tempat Wisata Alam yang Ada di Tangerang, Cocok Jadi Tempat Healing yang Menenangkan

Itu tadi cerita rakyat kisah awal dari lautan pasir sekitar Gunung Bromo.

Destinasi wisata di Bromo

1. Desa Wisata Ranupani

Desa Wisata Ranupani berada di bawah kaki Gunung Semeru yang juga berdekatan dengan Bromo.

BACA JUGA:5 Wisata Kuliner yang Populer di Bangka Belitung, Bisa Santap Kuliner Belitung Khas Tempo Dulu

BACA JUGA:Wisata Baru di Palembang, Tower Jembatan Ampera Sajikan Pemandangan Sungai Musi Nan Indah

Desa wisata ini patut dikunjungi karena masyarakatnya berasal dari Suku Tengger yang merupakan suku keturunan Kerajaan Majapahit.

Tidak heran jika masyarakat Suku Tengger mendapat gelar kehormatan Tiyang Gajahmada atau masyarakat mahapatih gajah mada.

2. Puncak B29 Lumajang

Puncak B29 Lumajang dikenal dengan Negeri di Atas Awan karena berada di atas puncak bukit dengan pemandangan berupa hamparan lautan awan putih.

BACA JUGA:7 Rekomendasi Tempat Wisata di Jember yang Bikin Pikiran Tenang dan Damai

BACA JUGA:6 Wisata Religi yang Populer di Bangka Belitung, Berwisata yang Bisa Menyejukkan Hati!

Di atas puncak ini juga akan disuguhkan sunrise GUnung Bromo dan sunset.

Puncak B29 Lumajang memiliki ketinggian 2.900 mdpl di lereng gunung dan merupakan puncak tertinggi di kawasan Gunung Bromo.

Wisatawan sudah pasti akan betah selama berada di sana karena udara yang dingin ditambah hamparan vegetasi khas gunung dan savanna.

3. Air Terjun Madakaripura

BACA JUGA:7 Rekomendasi Wisata Kuliner di Medan yang Wajib Didatangi, Nyesel Kalau Ga ke Sini!

BACA JUGA:Rekomendasi 10 Wisata Terbaik di Bali, Instagramable Banget dan Terkenal Sampai ke Manca Negera

Air Terjun Madakaripura memiliki keindahan alam yang indah di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Air terjun ini konon menjadi tempat bertapa Patih Gadjah Mada untuk terakhir kalinya, sebelum moksa.

Legenda ini dilihat dari pemilihan nama Madakaripura yang diambil dari tiga kata yang saling berhubungan.

Dari legenda tersebut, masyarakat lokal meyakini jika Air Terjun Madakaripura adalah air terjun abadi karena tidak pernah mengalami kekeringan.

4. Seruni Point Bromo

BACA JUGA:Ini 5 Wisata Pantai Terbaik di Bangka Belitung, Salah Satunya Tempat Syuting Film Laskar Pelangi

BACA JUGA:Bangka Belitung Punya! Inilah 5 Wisata Pantai Pasir Putih Terindah yang Menawan

Seruni Point Bromo merupakan tempat yang paling tepat untuk melihat keindahan matahari pagi di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang masih dalam satu kawasan dengan Gunung Bromo.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Pesona Indonesia (@pesona.indonesia)

Di sana, wisatawan harus menaiki 256 anak tangga untuk menuju Menara padang layaknya di tembok China.

Di sana juga terdapat titik utama pesona The Great Wall of Seruni Point peak yang bisa digunakan untuk berfoto selfie.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: