Legenda Cinta ‘Lautan Pasir’ Gunung Bromo dari Suku Tengger, Masyarakat Keturunan Kerajaan Majapahit
Lautan pasir yang berada di Gunung Bromo terdapat legenda cinta berasal Suku Tengger yang merupakan keturunan Kerajaan Majapahit--Kolase
Namun sebelum mereka menikah, ada pelamar sakti bernama Kyai Bima yang ingin menikahi Roro Anteng.
Namun ia tidak suka dan Roro Anteng menetapkan syarat yaitu membuat lautan pasir sebelum ayam berkokok.
BACA JUGA:5 Tempat Wisata Alam di Tangerang yang Instagramable, Cocok untuk Liburan, Tiket Masuk Cuma Rp5 Ribu
BACA JUGA:Ada Wisata Alam Negeri di Atas Awan di Empat Lawang, Dicapai Jalan Kaki Melalui Medan Menantang
Kerja Keras Hingga Tengah Malam
Kyai Bima pun setuju dengan syarat tersebut dan dengan mudah mengerjakannya.
Dengan alat bajak, ia bekerja keras sampai di penghujung malam. Roro Anteng khawatir dan berencana menggagalkannya dengan menumbuk lesung.
Ayam pun berkokok sebagai tanda fajar pun terdengar.
BACA JUGA:7 Wisata Air Terjun di Pagaralam yang Dekat dengan Empat Lawang, Rekomendasi Bagi Para Pencinta Alam
BACA JUGA:5 Wisata Religi Terpopuler di Bangka Belitung, Ada yang Berusia Lebih dari 200 Tahun
Mengamuk di Tengah Lautan Pasir
Ayam berkokok membuat Kyai Bima sudah dianggap gagal. karena murka, ia lempar bajak hingga terbalik di lautan pasir yang sudah dibuat.
Konon bajak itu jadi Gunung Batok yang berada di sekitaran Gunung Bromo.
Kegagagalan tersebut akhirnya Roro Anteng dan Joko Seger melanjutkan hubungannya dan menikah.
BACA JUGA:5 Air Terjun Terpopuler di Bangka Belitung, Rekomendasi Wisata Libur Lebaran 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: