Honda

Investor Rusia Hengkang dari Proyek KA Borneo di Kalimatan Timur Senilai Rp 53 Triliun, Ada Apa?

Investor Rusia Hengkang dari Proyek KA Borneo di Kalimatan Timur Senilai Rp 53 Triliun, Ada Apa?

Investor Rusia mundur dalam pembangunan KA Batubara di Kalimatan Timur, diduga karena bertabrakan dengan rencana pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan. Tampak ilustrasi KA Batubara Rangkaian Panjang atau Babaranjang.-PT Bukit Asam Tbk-

JAKARTA, PALPRES.COM -  Proyek KA Rp 53 Triliun di Kalimatan Timur sepertinya terancam tak berjalan alias mandeg.

Pasalnya, investor dari Rusia yang pada rencana awal akan mendanai proyek ini akhirnya menarik  diri untuk mundur dari proyek ini.

Untuk mengatasi masalah ini, Pemprov Kaltim sedang berupaya dalam mencari investor baru.

Menurut informasi, alasan dari mundurnya investor Rusia tersebut dalam pembangunan kereta api batubara ini karena bertabrakan dengan rencana pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan.

BACA JUGA:Proyek Pembangkit Nuklir Pertama RI, Habiskan Rp18,8 Triliun, Ini Lokasinya

BACA JUGA:Telan Dana Rp395 Miliar, Proyek Terowongan Samarinda Dihentikan Pemprov Kalimantan Timur, Kok Bisa?

Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva mengatakan bahwa Russian Railways (RZD) yang merupakan BUMN milik Rusia telah menginvestasikan sekitar 18 juta Rubel dalam pengembangan proyek ini.

“Sayang, hal ini terhenti, dan salah satu alasannya adalah bahwa rencana ini sebenarnya bertabrakan dengan rencana Pemerintah Indonesia untuk memindahkan ibu kota ke Kalimantan,” ungkapnya.

Berdasarkan informasi yang dirilis Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), proyek kereta api ini membutuhkan dana Rp53,3 Triliun. 

Adapun skema pendanaannya berasal dari swasta.  

BACA JUGA:Inilah Proyek Jalan Tol IKN - Balikpapan, Hemat Waktu Hingga 45 Menit, Progresnya?

BACA JUGA:Proyek Garapan Terbesar di Kawasan Timur Indonesia, Nilai Investasi Capai 12,5 Triliun Rupiah, Lokasi IKN?

Saat ini proyek tersebut sudah tak lagi berstatus sebagai Proyek Strategis Nasional.

Ini adalah kereta api dengan single track, dengan panjang 203 kilometer. Dengan infrastruktur pendukung, meliputi stasiun jetty batubara, pelabuhan dan PLTU dengan kapasitas 15 MW.

PT Kareta Api Borne0 (KAB) akan mengoperasikan proyek ini. 

Kereta tersebut rencananya akan melintasi Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Paser, Kabupaten Penajam Paser dan Kota Balikpapan. 

BACA JUGA:4 Alasan Proyek Patung Bung Karno di Banyuasin Minta Dirobohkan, DKSS Sebut Bikin Malu Seniman Sumsel

BACA JUGA:Proyeksi Serap 366.087 Pekerja, Pemerintah Setujui Proyek KEK Baru di Batam, Kapan Beroperasi?

Sementara itu, tujuan dibuatnya proyek ini adalah untuk mengurangi biaya distribusi dan waktu tempuh, sehingga dapat meningkatkan kapasitas produksi perusahaan pertambangan.

Untuk meningkatkan nilai kelayakan proyek, pihak investor yaitu PT Kereta Api Borneo telah mengajukan permohonan perubahan status dari kereta api khusus menjadi kereta api umum.

Sehingga dapat juga mengangkut penumpang dan barang non-afiliasi, seperti minyak kelapa sawit dan kayu.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kalimantan Timur Arih Frananta Filipus Sembiring menyebutkan, pihaknya akan bergerak mencari investor baru agar proyek yang mandeg ini kembali dapat dimulai. 

BACA JUGA:Dikeluhkan Warga, Proyek Bendungan Rp1,6 Triliun di Trenggalek Jawa Timur Bikin Jalanan Rusak, Solusinya?

BACA JUGA:Luar Biasa! Proyek Jalan Tol 150 KM di Kalimantan Barat Digadang Bakal Gaet Banyak Investor, Ini Progresnya

Karena tidak mungkin memakai dana APBN.

Di tengah ketidakkejelasan proyek, muncul isu perusahaan jasa konstruksi asal China tertarik dengan pembangunan proyek kereta tersebut. 

Jika RZD hanya berfokus pada pengangkutan barang, China Railways Liuyuan Group Co Ltd ingin pada kereta multifungsi yang juga bisa membawa penumpang. 

Untuk perbedaan tersebut akan dikaji lagi regulasinya, dan tentu semua persyaratannya. 

BACA JUGA:Proyek Senilai Rp 15 Triliun di Bangka Belitung Ini Terancam Mandeg, Kok Bisa?

BACA JUGA:Terpanjang di Indonesia, Inilah Proyek Jembatan Musi V di Sumatera Selatan, Kapan Rampung?

Mengenai jalurnya pun nanti, investor dari China tersebut yang akan  survei langsung.

Terkait seperti apa lokasi yang inign disasar, melewati daerah mana saja dan titik akhirnya di mana akan kemana. *

 

Dapatkan update konten terkini dan terbaru setiap hari di Palpres.com. Ayo Gabung di Channel WhatsApp dengan cara klik link ini "Channel WA palpres.com". 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: