Materialnya dari Prancis, Proyek Flyover Senilai Rp1,6 Triliun di Surabaya Belum Beroperasi, Mengapa?
Ilustrasi proyek flyover senilai Rp1,6 triliun di Surabaya yang belum beroperasi-pixabay-
PALPRES.COM - Surabaya memiliki proyek infrastruktur flyover dengan dana fantastis.
Proyek jembatan layang di Surabaya ini menghabiskan anggaran mencapai Rp1,6 triliun.
Nominal tersebut dinilai pantas lantaran proyek ini menggunakan material yang didatangkan dari Prancis.
Lantas, apa keistimewaan dari proyek flyover Teluk Lamong di Surabaya tersebut?
BACA JUGA:Lahat Dilanda Banjir, Ratusan Hektar Sawah dan Puluhan Kolam Rusak, TPHP Lahat Sigap Lakukan Ini!
BACA JUGA:Bekerja 24 Jam Nonstop, Proyek Bendungan Baru di Sumatera Utara Malah Molor, Kapan Selesai?
Diketahui, proyek flyover Teluk Lamong di Surabaya mulai dikerjakan pada tahun 2019 dan rampung tahun 2021.
Proyek ini bertujuan melancarkan distribusi logistik nasional dengan mempermudah akses darat dari dan menuju Pelabuhan Teluk Lamong.
Jembatan layang senilai Rp1,6 triliun ini digarap oleh PT Wijaya Karya atau WIKA.
Menariknya, flyover dengan panjang mencapai 2,4 kilometer ini materialnya didatangkan langsung dari luar negeri.
BACA JUGA:Desain Mewah dan Premium, OPPO A79 5G Hadirkan 2 Pilihan Warna Stylish, Apa Saja?
BACA JUGA:5 Sunscreen Terbaik yang Bantu Pudarkan Tanda Penuaan, Cocok untuk Usia 50 Tahun
Material bentang tengah ini didatangkan langsung dari Prancis bukan tanpa alasan.
Hal ini dikarenakan bentang tengah tersebut telah dipabrikasi dengan lengkap dari negara tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: