Inilah Proyek Molor di Sulawesi Tenggara, Anggarannya Capai Rp1,6 Triliun, Kamu Tahu?
Ilustrasi proyek bendungan di Sulawesi Tenggara yang jadi proyek molor karena tak kunjung diresmikan-pexels-
Paket II ini terdiri atas atas persiapan, pembangunan akses jembatan dan jalan, pembuatan landscape, bangunan pelimpah dan penerapan sistem manajemen keselamatan kontruksi.
Selanjutnya pemasangan hidromekanikal hingga clearing area genangan progresnya telah rampung hingga 100 persen.
BACA JUGA:Selain Miliki KTP, Ini 5 Kriteria Penerima BLT Mitigasi Pangan Pengganti BLT El Nino
BACA JUGA:Tampil Lebih Fresh, Honda Beat 2024 Mengedepankan Kecepatan Tinggi Namun Irit Bahan Bakar
Apabila proyek tempat penampungan air ini telah beroperasi, infrastruktur ini nantinya akan memberikan manfaat yang cukup signifikan bagi para petani di Sulawesi Tenggara.
Dilansir dari laman resmi PUPR, Bendungan Ameroro ini nantinya mampu mengaliri lahan pertanian seluas 3.363 hektare.
Belum lagi diperkirakan Kabupaten Konawe dan Kota Kendari nantinya menjadi Kota Industri, sehingga diperlukan pasokan air baku.
Dengan adanya Bendungan Ameroro tersebut, maka daerah di sekitaran Sulawesi Tenggara kebutuhan air bakunya akan tercukupi sebesar 511 liter per detik.
BACA JUGA:Indonesia Akan Kembangkan Mobil Hidrogen, Justru di AS Tutup, Kok Bisa?
Bukan itu saja, Bendungan di Sulawesi Tenggara bisa dijadikan sebagai pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTM) berkekuatan 1,3 mega watt.
Dengan banyaknya manfaat dari bendungan ini, tak heran jika pemerintah sanggup menggeluarkan anggaran mencapai Rp1,6 triliun untuk merealisasikan infrastruktur ini.
Demikianlah informasi mengenai proyek molor di Sulawesi Tenggara yang anggarannya mencapai Rp1,6 triliun. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: