Honda

Dibangun Tahun 1920, Daerah di Sumatera Ini Dulunya Jadi Pusat Karantina Haji Pertama di Indonesia

Dibangun Tahun 1920, Daerah di Sumatera Ini Dulunya Jadi Pusat Karantina Haji Pertama di Indonesia

Ilustrasi Daerah di Sumatera Dulunya Pusat Karantina Haji Pertama di Indonesia.-Foto Freepik-

Pulau yang kini menjadi destinasi wisata unggulan di Aceh memiliki luasan 2.600 hektar.

Karena keindahan alam dan bawah lautnya Pulau Rubiah wajib kalian kunjungi.

BACA JUGA:5 Wisata Air Terjun Tertinggi di Pulau Sumatera, Nomor 4 Hanya Berjarak 237 Km dari Palembang

BACA JUGA:7 Jenis Batu Akik Terpopuler Asli Indonesia, 3 Diantaranya dari Pulau Sumatera, Apa Saja?

Bangun tersebut kini tinggal nama dan ceritanya saja, bila dihitung bangunan tersebut sudah mencapai 1 abad tepatnya 102 tahun lamanya.

Dikutip dari kanal Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), bahwa pulau Rubiah, Kota Sabang, Aceh sendiri bisa dibilang menjadi tempat atau surganya taman bawah laut yang digandrungi para hobi menyelam di seluruh Indonesia dan luar Indonesia.

Boleh dibilang nama pulau Rubiah ini diambil dari nama seseorang bernama Cut Nyak Rubiah.

Makam Cut Nyak Rubiah juga bisa ditemukan di pulau tersebut.

BACA JUGA:Diklaim Tahan Hingga 100 Tahun, Inilah Proyek Jembatan di Kepulauan Riau, Berapa Anggarannya?

BACA JUGA:Batu Akik Ijo Garut, Kaya Akan Khasiat Kesehatan Serta Keindahan Alam Pulau Jawa, Jadi Investasi Berharga

Sebelumnya, pulau Rubiah menjadi tempat karantina haji pertama di Indonesia.

Di pulau ini terdapat gedung yang dulunya menjadi tempat karantina yang jaraknya sekitar 150 meter dari dermaga.

Gedung tersebut menjadi pusat karantina untuk jamaah yang berasal dari Aceh, Sumatera, dan sekitarnya.

Dulunya, gedung karantina itu dibangun pada tahun 1920-an oleh pemerintah Belanda.

BACA JUGA:6 Wisata Bukit di Kebumen yang Viewnya Mahal, Sajikan Pemandangan Gunung Hingga Pesisir Selatan Pulau Jawa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: