HEBAT! Pembangunan Jaringan Kereta di Surabaya Dilirik Investor Eropa, Siap Kucurkan Dana USD248 Juta
HEBAT! Pembangunan Jaringan Kereta di Surabaya Dilirik Investor Eropa, Siap Kucurkan Dana USD248 Juta--
SRRL ini nantinya akan menghubungkan beberapa wilayah di Provinsi Jawa Timur seperti dari Surabayar ke Kawasan Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan atau disingkat Gerbangkertosusila.
Anggaran pembangunan SRRL fase pertama ini sebesar USD337.9 Juta yang berasal dari dana hibah sebesar USD 89.2 JUTA dan pinjaman dari KfW Jerman sebesar USD248.75 Juta.
BACA JUGA:Panjangnya 39 Kilometer, Inilah Proyek Jembatan Penghubung Jawa - Bali, Bagaimana Nasibnya?
BACA JUGA:Inilah Proyek Pengendali Banjir di Jawa Barat, Anggarannya Rp43,802 Miliar, Cek Lokasinya
pendanaan dari pembangunan infrastruktur kereta api tersebut diusulkan melalui Program Green Infrastructure Initiative.
Jika biasanya proyek infrastruktur di Indonesia melibatkan investor China dan Jepang, pada pembangunan jaringan kereta listrik ini bukan dari kedua negara Asia tersebut.
Investor asal Jerman tertarik untuk membangunan proyek ini yaitu KfW.
KfW, sebelumnya KfW Bankengruppe, adalah sebuah bank pembangunan dan investasi milik negara Jerman yang berkantor pusat di Frankfurt.
BACA JUGA:Warga 2 Desa Kecewa, Proyek Jembatan Rp16 Miliar di Jawa Barat Mangkrak 6 Tahun, Bakal Dilanjutkan?
Hingga tahun 2014, bank ini merupakan bank pembangunan nasional terbesar di dunia, dan hingga tahun 2018, merupakan perusahaan dengan neraca keuangan terbesar ketiga di Jerman.
Setelah pertemuan dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Duta Besar Jerman untuk Indonesia Ms Ina Lepel membahas perkembangan revitalisasi fase pertama SRRL, investor Jerman terlihat menunjukkan niatnya untuk membangunan proyek ini.
Kedua belah pihak telah melakukan diskusi yang mendalam membahas rencana pengembangan BRT Semarang dan Surabaya. Pihak Jerman dalam hal ini KfW tertarik untuk berpartisipasi dalam pengembangan BRT dimaksud
Adapun tahapan pembangunan SRRL ini dimulai dengan penyusunan DED.
BACA JUGA:Digagas Era SBY, Megaproyek dengan Luasan Wilayah 30 Hektar di Jawa Barat Kini Sia-sia, Kok Bisa?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: