Cara PHE Jalankan Peran di Era Transisi Energi Dengan Melakukan Eksplorasi Masif dan Agresif
Direktur Eksplorasi PHE, Muharram Jaya Panguriseng.-Istimewa-
PALPRES.COM- PHE (Pertamina Hulu Energi) menjalankan peran di era transisi Energi dengan melakukan eksplorasi masif dan agresif.
PHE mempunyai tugas utama untuk mencari sumber minyak dan gas yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri.
Direktur Eksplorasi PHE, Muharram Jaya Panguriseng, menjelaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energi baik melalui energi fosil dan energi baru terbarukan (EBT) harus berjalan beriringan.
Hal ini tentunya dalam rangka menjaga ketahanan energi nasional.
BACA JUGA:Penuhi Poin Penjurian, PHE Mendapatkan Penghargaan PRIA 2024
“Transisi menuju energi bersih mutlak dilakukan, namun tidak bisa cepat memenuhi kebutuhan energi domestik saat ini,” ungkap Muharram.
Mengacu proyeksi kebutuhan energi primer Indonesia berdasarkan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) maka minyak dan gas bumi masih akan menempati porsi 44% (gas 24% dan oil 20%) dari total 1.000 megaton oil equivalent (MTOE) pada tahun 2050, sementara EBT baru menyumbang porsi 32%.
"PHE akan terus menjalankan eksplorasi yang masif dan agresif dengan target temuan besar yang dapat dimonetisasi sebelum tahun 2040.
Sebab energi fosil masih sangat dibutuhkan dalam proses transisi energi untuk menjaga kebutuhan dan ketahanan energi nasional," ungkapnya.
BACA JUGA:Ambil Peran Besar Dalam Transisi Energi Ramah Lingkungan, PHE Bidik Energi Terbarukan
Indonesia harus bijak dalam melihat proses transisi energi.
Secara bertahap Indonesia perlu mengupayakan bahwa energi yang dihasilkan semakin bersih.
Namun juga perlu memastikan ketahanan energi primer di masa depan.
"Perjanjian Paris, Net Zero Emission, dan transisi energi sekarang adalah momentum yang tepat untuk mendorong upaya masif dan agresif mengeksplorasi dan mengembangkan sumber-sumber energi baru terbarukan di Indonesia," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: