Honda

Bagaimana Adab Berbuka Puasa Ala Nabi Muhammad SAW? Ini Kata Ustaz Khalid Basalamah

Bagaimana Adab Berbuka Puasa Ala Nabi Muhammad SAW? Ini Kata Ustaz Khalid Basalamah

Adab berbuka puasa ala Nabi Muhammad SAW menjadi rujukan umat Muslim, dalam menjalankan ibadah puasa-YouTube Cara Islam-

Karena salah satu tujuan puasa, yakni mengontrol makan dan minum supaya tidak masuk masuk dalam hadist Nabi Muhammad SAW yang menyebutkan bahwa tidak ada wadah yang lebih buruk yang diisi anak Adam dibanding dengan perutnya. 

Buka puasa bukan ajang balas dendam. 

BACA JUGA:Patut Dicoba, 5 Contoh Bersedekah di Bulan Ramadan, Nomor 2 dan 3 Bisa Jadi Amal Jariyah

BACA JUGA:Siapa Sajakah Orang yang Gagal di Bulan Ramadan? Ini Jawabannya

Karena balas dendam bebrarti ketika kita lapar dan haus ketika puasa, kita balas dengan buka puasa dengan makan dan minum sepuasnya, malah tanpa batas. 

2. Makan Kurma

Adab berbuka puasa ala Nabi Muhammad SAW kedua yang selalu diajarkan Nabi Muhammad SAW dalam berbuka, adalah memakan kurma dan kemudian minum air putih. 

Hal itu merupakan sebaik-baik buka puasa. 

BACA JUGA:5 Tanda Allah Sedang Hapus Dosa-Dosamu, Nomor 1 Paling Sering Dilakukan

BACA JUGA:7 Keutamaan Sahur di Bulan Ramadan, Nomor 6 Membuat Hati Bahagia

Sebagaimana disampaikan Nabi Muhammad SAW bahwa sebaik-baik buka puasa adalah kurma, dan sebaik-baik makan sahur kita dengan kurma. 

Artinya bukan puasa atau membatalkan puasa cukup dengan kurma dan air putih. 

Minum air putih lebih baik ketimbang minum air yang berwarna, karena kita baru membatalkan puasa.

Sehingga perlu minum air putih untuk menetralisir tubuh kita, yang baru menerima air setelah beberapa jam puasa.

BACA JUGA:Bacaan Doa Hari Ke-8 Puasa Ramadan, Meminta Dilimpahkan Karunia

BACA JUGA:Nuzulul Quran Ramadan 2024 Jatuh Pada Hari ke Berapa Puasa? Intip Jadwal Beserta Amalan Khususnya di Sini

3. Setelah Makan Kurma dan Air Putih, Sholat Maghrib

Adab berbuka puasa ala Nabi Muhammad SAW ketiga bila kita sudah selesai makan kurma dan air putih, maka langkah kita selanjutnya adalah adalah melaksanakan Sholat Maghrib. 

Setelah kita Sholat Maghrib, baru kemudian kita makan makanan yang berat, seperti nasi beserta lauk pauknya. 

Adab seperti ini penting, karena agar perut kita tidak kaget. 

BACA JUGA:Jangan Sampai Telat! Ini Waktu Imsakiyah dan Buka Puasa Hari ke-08 Ramadan 1445 H Kota Palembang

BACA JUGA:Puasa Bukan Sekedar Menahan Lapar dan Haus, Ini yang Harus Kita Lakukan di Bulan Ramadan

Jangan terpengaruh dengan warna warninya makanan, sehingga kita terpengaruh dengan ketamakan mata saja dan nanti mubazir, tidak bisa dimakan. 

4. Makan Secukupnya, Jangan Berlebihan

Adab berbuka puasa ala Nabi Muhammad SAW keempat, yakni makan secukupnya.

Ketika kita makan sebaiknya tidak berlebihan, karena sesuatu yang berlebihan tidak baik untuk kita. 

BACA JUGA:Bisakah Sholat Lagi Setelah Tarawih dan Witir? Ini Penjelasan Ustaz Firanda Andirja

BACA JUGA:Menjadi Tuan Rumah Kegiatan Safari Ramadan 1445 H, Kakanwil BI Sumsel Sampaikan Program Kerja Dibulan Puasa

Hal ini sebagaimana disampaikan Nabi Muhammad SAW dalam hadistnya yang berbunyi seperti ini:

“Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk dari perut.

Cukuplah bagi anak Adam memakan beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. 

Namun jika ia harus (melebihinya), hendaknya sepertiga perutnya (diisi) untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernafas”.

BACA JUGA:Catat! 6 Tips Khatam Al-Qur'an Selama Ramadan, Raih Keberkahan di Bulan yang Suci

BACA JUGA:Bagaimana Cara Puasa di Negara Tanpa Matahari Terbenam, Ini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

Dari hadist ini berarti kita dilarang mengisi perut kita secara penuh dengan makanan. 

Karena itu akan menyebabkan kita kekenyangan dan malas untuk beraktifitas lainnya. 

Padahal kita harus beraktifitas lagi seperti Sholat Isya dan Sholat Tarawih. 

Malah bisa dilanjutkan dengan tadarusan atau membaca Al Quran. 

BACA JUGA:Ikut Puasa Ramadhan Tapi Tidak Sholat Wajib, Bagaimana Hukumnya? Yuk Simak Kata Ustadz Adi Hidayat

BACA JUGA:Ramadan disebut Sayidus Syuhur atau Raja Penghulu, Apa Sebabnya? Ini Penjelasan KH Zainuddin MZ

Imam Asy-Syafi’i rahimahullah  mengatakan bahwa kekenyangan membuat badan menjadi berat, hati menjadi keras, menghilangkan kecerdasan, membuat sering tidur dan lemah untuk beribadah. 

Itulah makanya kita dianjurkan untuk berhenti makan sebelum kita kekenyangan.  

Adab seperti itu sangat baik untuk kita lakukan, agar kita selalu bersyukur dan  ingat bahwa orang lain bentuk tentu seberuntung kita saat berbuka. 

Ketika kita punya kurma, air putih, dan lengkap dengan lauk pauknya, orang lain seperti orang yang fakir miskin, mereka tidak dapat menyediakan itu semua, karena mereka tidak punya uang untuk membeli itu semua. 

BACA JUGA:Amalan Doa Hari Ketujuh Ramadan, Minta Dijauhkan dari Perbuatan Dosa

BACA JUGA:Segera Pasang Alarm Sahurmu! Waktu Imsakiyah dan Buka Puasa Hari ke-07 Ramadan 1445 H Kota Palembang

Bukan hanya merasa prihatin, kita sudah sepatutya membantu mereka, agar mereka juga bisa berbuka seperti kita.  

 

Dapatkan update konten terkini dan terbaru setiap hari di Palpres.com. Ayo Gabung di Channel WhatsApp dengan cara klik link ini "Channel WA palpres.com". 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: