Honda

Pemprov Sumsel dan TPID Siapkan Langkah Strategis Pengendalian Inflasi di Ramadan dan Idul Fitri 1445H

Pemprov Sumsel dan TPID Siapkan Langkah Strategis Pengendalian Inflasi di Ramadan dan Idul Fitri 1445H

Pj Gubernur Sumsel Dr Drs H Agus Fatoni MSi bersama Kepala Kanwil BI Sumsel, Ricky P Gozali didampingi Sekda Provinsi Sumsel, SA Supriono memimpin HLM TPID di Hotel Aryaduta Palembang, Rabu 20 Maret 2023-instagram/@pemprov_sumateraselatan-

- Meningkatnya Harga Cabai Merah dan Cabai Rawit dipicu oleh kegagalan panen di tingkat petani, seiring dengan tingginya intensitas hujan.

- Kenaikan harga pakan ayam menyebabkan peningkatan biaya produksi di tingkat peternak yang memicu kenaikan harga daging ayam ras dan telur ayam ras.

- Permintaan yang tinggi akan komoditas makanan utamanya daging ayam ras dan telur ayam ras selama Bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H meningkatkan harga dari kedua komoditas tersebut.

BACA JUGA:Sinergi Insan Wartawan dan Bank Indonesia Sumsel Lewat Capacity Building

Sebagai upaya pengendalian inflasi telah dilaksanakan berbagai langkah-langkah konkrit oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan sebagaimana arahan Tim Pengendalian Inflasi Pusat sebagai berikut : 

  • Pemantauan harga dan stok untuk memastikan kebutuhan tersedia Bersama Tim Satgas Pangan Polda dan Instansi terkait.  
  • Pelaksanaan HLM dan Rapat teknis Tim Pengendali Inflasi Daerah.
  • Optimalisasi Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) dengan GSMP Goes to School dan GSMP Goes to Office.
  • Pelaksanaan Pengendalian Inflasi Serentak Se-Sumatera Selatan (GPISS) dan Operasi Pasar Murah Serentak.
  • Pelaksanaan Operasi Pasar Murah bersama dinas terkait bekerjasama dengan BUMD Provinsi Sumatera Selatan yang telah dilaksanakan sebanyak 21 kali selama Bulan Januari s.d Maret 2024 setiap hari Senin, Selasa dan Kamis.
  • Melaksanakan sidak ke pasar dan distributor agar tidak menahan barang serta pengecekan stok barang dan harga.
  • Pasar Kepo Kebutuhan Pokok yang menyediakan komoditas bahan pangan dengan harga terjangkau dan pasti lebih murah dari harga pasar.
  • Refocusing Anggaran untuk pengendalian inflasi.
  • Monitoring Penyaluran Bantuan Pangan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan), agar dapat dimanfaatkan secara luas kepada Masyarakat dengan harga yang sangat terjangkau dan kualitas beras yang sangat baik. 

BACA JUGA:CATAT! Ini Jadwal, Lokasi dan Cara Penukaran Uang untuk Lebaran 2024 di Bank Indonesia Wilayah Sumsel

Selanjutnya perlu dukungan dan peran aktif TPID Kabupaten/Kota agar Indeks Perkembangan harga (IPH) dan Inflasi akan terkendali diantaranya melalui kegiatan:

- Menjamin kelancaran kegiatan Gerakan Pangan Murah dan Operasi Pasar Murah pangan pokok, terutama pada wilayah yang mengalami atau berpotensi gejolak pasokan dan harga pangan,serta pada wilayah dengan tingkat inflasi relatif tinggi.

- Mengoptimalkan penggunaan anggaran baik yang bersumber dari pusat maupun daerah untuk pelaksanaan Gerakan Pangan Murah dan Operasi Pasar Murah pangan pokok sebagai salah satu upaya pengendalian harga pangan di wilayah masing-masing.

- Melakukan distribusi pangan pokok dari daerah surplus atau harga yang rendah ke daerah defisit atau harga yang lebih tinggi untuk mengurangi disparitas harga antar waktu dan antar wilayah.

BACA JUGA:SEPAKAT, Bank Indonesia dan Bank Korea Implementasikan Penggunaan Mata Uang Lokal di 2024

- Melakukan sidak pasar untuk memastikan keterjangkauan harga dan ketersediaan pasokan sampai dengan mendekati Idul Fitri.

- Tidak menaikkan harga komoditas kelompok administered price, seperti tarif air minum, pajak dan lainnya.

- Melakukan Operasi Pasar Murah (OPM) Serentak secara kontinuitas, Operasi Pasar Murah tersebut utamanya berfokus pada 7 komoditas yang berisiko mengalami kenaikan harga. 

- Mendorong budidaya padi Sumsel agar dapat lebih optimal dalam produksi melalui penggunaan teknologi dan best practices. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: