Honda

KEREN! Sangatta Field Catatkan Produksi Minyak Tertinggi Sejak 1987, Ini Jumlah Produksinya?

KEREN! Sangatta Field Catatkan Produksi Minyak Tertinggi Sejak 1987, Ini Jumlah Produksinya?

Salah Satu Lapangan Sumur Milik Sangatta Field yang Menyumbang Produksi Minyak.-Istimewa-

PALPRES.COM- Pada Maret 2024 lalu, PT Pertamina EP Sangatta Field berhasil membubuhkan perolehan produksi minyak tertinggi.

Dimana produksi minyak menghasilkan 3.545 Barrel Of Oil Per Day (BOPD).

Jumlah tersebut pun merupakan paling tinggi sejak tahun 1987 lalu.

Hal itulah menunjukkan PT Pertamina EP Sangatta Field berkontribusi menjadi Satgas Ramadan Idul Fitri 2024 dengan memastikan operasional berjalan dengan baik.

BACA JUGA:2 Kabupaten di Jawa Barat Menjadi Sumber Migas Baru PT Pertamina EP, Ini Nama Lapangannya

Selain itu juga, tingkat produksi ini dicapai atas keberhasilan sumur pengembangan ST-217 yang berkontribusi sebesar 269 BOPD sejak diproduksikan pada 20 Maret 2024 dan sumur workover ST-194 yang menyumbang sebesar 206 BOPD sejak 21 maret 2024. 

Saat ini, PEP Sangatta Field berada di bawah Subholding Upstream Pertamina Regional 3 Zona 9.

Hal ini merupakan wujud nyata upaya Subholding Upstream dalam menahan laju penurunan alami (natural declining rate) dan mempertahankan tingkat produksi lapangan yang dikelola.

Selain itu, untuk menjaga keberlanjutan pasokan migas dalam negeri, kegiatan pengeboran eksplorasi terus dijalankan.

BACA JUGA:PT Pertamina EP Kerjasama Dengan Borneo Orangutan Survival Foundation, Ini Tujuannya

Salah satunya sumur Julang Emas yang berada di wilayah Pertamina EP Donggi Matindok Field (PEP DMF), Banggai, Sulawesi Tengah. 

Total waktu pengeboran memakan waktu sekitar 80 hari dan angka hasil temuan akan dikaji berdasarkan uji produksi yang telah berlangsung pada bulan Maret lalu. 

Diharapkan temuan ini nantinya akan mendorong angka produksi PEP DMF berupa gas yang saat ini tercatat sebesar 95 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD).

PHE juga merupakan kontributor produksi minyak nasional sebesar 68 persen dan gas sebesar 33 persen. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: