Honda

Menelusuri Tradisi Balapan Perahu di Sungai Musi yang Memiliki Kaitan Dengan Kisah Dayang Merindu?

Menelusuri  Tradisi Balapan Perahu di Sungai Musi yang Memiliki Kaitan Dengan Kisah Dayang Merindu?

Perahu Bidar adalah salah satu tradisi yang ada di Palembang Sumatera Selatan (Sumsel)--Instagram

Bidar (Biduk Lancar) merupakan peninggalan budaya pada masa kerajaan Sriwijaya.

Biasanya dipakai sebagai alat untuk patroli disepanjang  Sungai Musi.

Pada awalnya, banyak tentara kerjaaan yang menggunakan perahu karena Sriwijaya dikelilingi banyak laut. Saat itu namanya masih Perahu Pencalang atau perahu patroli.

Lalu seiring berjalanya waktu dan memakan banya proses barulah kemudian menjadi sebuah tradisi yang disebut bidar. 

BACA JUGA:Menelusuri Kejayaan Islam Di Masa Kesultanan Palembang Darussalam Lewat Kampung Arab

BACA JUGA:Film Badarawuhi di Desa Penari Vs Siksa Kubur Joko Anwar, Mana yang Lebih Gacor? Cek Reviewnya!

Dulu perahu tersebut dikendarai oleh satu orang, setelah menjadi bidar barulah bisa ditumpangi oleh banyak  orang.

Bidar merupakan tradisi perlombaan  yang sering dilaksanakan pada peringatan HUT RI setiap tahunnya. Awal perlombaan bidar, berasal dari cerita Palembang di zaman dulu tentang legenda Putri Dayang Merindu.

Putri Dayang Merindu adalah seorang putri cantik jelita yang diperebutkan oleh dua orang pria. Kemudian untuk menentuan siapakah yang berhak mendapatkan si putri, diadakanlah perlombaan bidar tersebut.

Akhir cerita, tidak ada yang menang karena kedua pria itu tewas terbalik kapal. Kemudian, sang putri juga ikut mengahabisi dirinya dengan bunuh diri.

BACA JUGA:Berikut 5 Makanan yang Mempercepat Proses Penuaan Dini, Bisa Sebabkan Kamu Lebih Tua dari Usia Asli!

BACA JUGA:Hanya 1 Syarat Timnas Indonesia Lolos Perempat Final Piala Asia U-23 2024, Garuda Muda Yakin Bisa

Sebelum Putri Dayang Merindu bunuh diri, dirinya meminta setelah ia mati agar tubuhnya dibelah dua untuk dikuburkan bersama dua orang yang mencintainya

Semua orang yang menyaksikan kejadian itu sangat menghormati Putri Merindu, karena sang putri bisa berlaku adil terhadap kedua pria yang mencintai dirinya.

Karena hal itulah akhirnya sebagai bentuk penghormatan, penduduk setempat mengadakan lomba bidar. Bidar sekarang sudah tidak memiliki daya tarik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: sejarah singkat perahu biduk lancar (bidar) di palembang provinsi sumsel