Honda

Aesan Gede dan Aesan Paksangko: Baju Adat Pernikahan Palembang, Begini Fakta Serta Filosofinya!

Aesan Gede dan Aesan Paksangko: Baju Adat Pernikahan Palembang, Begini Fakta Serta Filosofinya!

Aesan Gede dan Aesan Paksangko: Baju Adat Pernikahan Palembang, Begini Fakta Serta Filosofinya!-Pariwisata Indonesia-

BACA JUGA:'Ngidang' Tradisi Khas Palembang Cara Menghormati dan Memuliakan Tamu! Masihkah Ada?

Sendal atau selop ini memiliki filosofi bahwa melangkah dalam kehidupan haruslah memiliki pelindung diri, yaitu agama.

Aksesori kalung seperti kebo munggah dengan motif kerbau pun disimbolkan memiliki arti kesuburan dan dinilai sebagai penolak dari segala sesuatu yang jahat.

Sementara, ada selempang sawit yang digunakan pengantin dengan menyilang dari baju kiri ke pinggang sebelah kanan dan dari baju kanan ke pinggang kiri.

Selempang tersebut memiliki filosofi bahwa laki-laki dan perempuan haruslah sejajar dan tidak ada yang merasa di bawah.

BACA JUGA:Mengukir Jejak Tradisi: Incang-Incang Pedamaran, Warisan Budaya Sumatera Selatan yang Perlu Dilestarikan

BACA JUGA:Mengenal Tradisi Unik di Bali, Dilakukan Anak yang Menginjak Remaja! Ini Dia Tujuannya

3. Pakaian adat pernikahan Palembang melambangkan keanggunan dan kebesaran

Dari segi bahasa, aesan memiliki makna hiasan, sementara gede memilki makna kebesaran.

Sehingga, aesan gede memiliki makna pakaian kebesaran yang akan menggambarkan keagungan dan juga kemewahan.

Untuk gaya busana dari aesan paksangko bagi prisa akan menggunakan songket lepus sulam emas, seluar, selempang songket dan songkok emas di kepala.

BACA JUGA:Hanya Ada di Indonesia! 4 Tradisi Unik Sebelum dan Sesudah Lebaran, Nomor 1 Orang Indo Banget

BACA JUGA:Selain Bikin Cantik Ternyata Ada Banyak Makna Dibalik Riasan Paes Pengantin Jawa

Sementara, aesan paksangko untuk wanita menggunakan baju kurung merah dengan motif bintang emas.

Ada mahkoa, teratai penutup dada, dan kain songket dengan sulaman emas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: