Honda

Wisata Sejarah: Menapaki Keunikan Tersendiri Dari Pasar Cinde, Bagaimana Wajahnya Dulu dan Sekarang

Wisata Sejarah: Menapaki Keunikan Tersendiri Dari Pasar Cinde, Bagaimana Wajahnya  Dulu dan Sekarang

Pemugaran Pasar Cinde yang bakal dijadikan pasar modern Aldiron Plaza Cinde hingga kini masih menjadi kontroversi. Foto Pasar Cinde sebelum dipugar.-muhammad iqbal-palpres.com

Pada zaman dahulu, tidak jauh dari pasar terdapat banyak makam para tokoh Kesultanan Palembang Darussalam. Namun makam-makam tersebut sudah dipindahkan ke tempat pemakaman baru yang meliputi Kandang Kawat Dukuh, Kamboja dan Puncak Sekuning. Serta lainnya.

Pada beberapa bagian, nampak terukir dengan ciamik beberapa interior dari penjajahan Belanda yang sempat masuk ke Palembang pada saat itu.

BACA JUGA:Samsung, dan iPhone Terancam! 5 Teknologi Ini Bakal Buat Smartphone Punah Dimasa Depan, Benarkah?

BACA JUGA:Awas Jangan Telat Bayar, Netizen Keluhkan Teror Dept Collector SPaylater yang Dilakukan Setiap Saat

Sehingga kesan sejarahnya sangat terasa ketika kita mengamati beberapa sudut dari bangunan yang ada di Pasar Cinde ini.

Ditelusuri lebih dalam, nama Cinde sendiri berasal dari nama petilasan pangeran Ario Kusumo Abdulrohim saat muda yaitu Kimas Hindi, dan ada kemungkinan lafal cinde dari nama Hindi.

Karena dari tulisan aksara Arab berbahasa Melayu, penulisan dan pelafalan tidak sama, dan kemudian petilasan pada masa akhirnya dijadikan makam di Cinde Walang.

Dahulu pembangunan Pasar Cinde ini mengalami permasalahan soal lahan. Namun setelah proses mediasi yang panjang, akhirnya hal tersebut terselesaikan oleh pemerintahan setempat waktu itu.

BACA JUGA:HEMAT BUDGET! Tempat Nongkrong Cantik di Bandung Ini Suguhkan Beragam Kuliner Jepang dan Italia

BACA JUGA:7 Fakta Menarik dari Film Ipar Adalah Mau, Nomer 2 Sempat Viral Di TikTok

Dengan banyaknya pedagang dan lapak baru yang muncul pasar Cinde saat ini sudah lebih berkembang dengan penawaran barang yang lebih beragam, mulai dari bahan pokok, buah-buahan, barang bekas dan yang lainya. Keunikanya terkenal sampai keluar kota.

Sampai –sampai pada waktu musim batu akik, pasar ini sempat menjadi sentra penjualanya. Dan banyak didatangi oleh warga dari luar kota. 

Sempat mangkrak karena merupakan cagar budaya, akhirnya pada tahun 2023 pasar ini akan kembali dilanjutkan pembangunannya sebagai pasar modern yang telah dicanangkan dari beberapa tahun lalu.

Dengan catatan, tetap mempertahankan ciri khasnya seperti mempertahankan tiang cendawan. Diperkirakan pembangunanya akan menghabiskan sekitar 250 Miliyar.

BACA JUGA:7 Hal Ini Jangan Sampai Kamu Lewatkan Jika Sedang Nongkrong Di Area Jembatan Ampera

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: