Citraland
Honda

30 Tahun Dibangun Proyek PLTA Pertama di Aceh Ini Belum Juga Selesai Kapan Akan Beroperasi?

30 Tahun Dibangun Proyek PLTA Pertama di Aceh Ini Belum Juga Selesai Kapan Akan Beroperasi?

30 Tahun Dibangun Proyek PLTA Pertama di Aceh Ini Belum Juga Selesai Kapan Akan Beroperasi?--bpkp.go.id

PALPRES.COM - Selama 30 tahun dibangun sejak 1994 Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan di Aceh Tengah hingga kini belum selesai. Kementerian ESDM RI menargetkan PLTA pertama di Aceh ini akan beroperasi pada akhir 2024.

PLTA Peusangan ini adalah PLTA pertama di Provinsi Aceh dibangun sejak tahun 1994, kini progres fisik di lapangan telah mencapai 94,71 persen.

Menurut rencana, Commercial Operation Date (COD) unit satu kapasitas 45 MW akan beroperasi pada akhir 2024.

Sedangkan unit kedua kapasitas 43 MW beroperasi pada bulan Mei 2025

BACA JUGA:Punya Desain Canggih, Tol Senilai Rp12,5 Triliun di Sumsel Belum Sesuai Ekspektasi, Mengapa?

BACA JUGA:Kerjakan Proyek Infrastruktur Energi di Riau, Elnusa dan Pertagas Siap Berkolaborasi

Pembangunan PLTA Peusangan Aceh Tengah dirancang untuk memiliki kapasitas mencapai 88 megawatt (MW). 

Pembangkit Listrik Tenaga Air ini akan menjadi tulang punggung energi bersih di Pulau Sumatra, terutama Provinsi Aceh dan Sumatra Utara.

PLTA Peusangan juga berfungsi sebagai pembangkit baseload yang berkontribusi terhadap Bauran EBT sebesar 0,61 persen, meningkatkan keandalan sistem, hingga mampu menurunkan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) tenaga listrik. 

Sedangkan untuk rencana jangka panjang, PLTA ini memiliki potensi untuk menurunkan konsumsi gas alam cair atau LNG di Sumatra Utara.

BACA JUGA:Serba Serbi Proyek Tol di Jawa Timur, Desa di Gresik Sulit Mufakat Meski Diguyur Rp59 M, Begini Endingnya

BACA JUGA:Tembus 30 Menit Ke IKN, Inilah Jalan Tol Pertama di Kalimantan, Panjangnya?

PLTA Peusangan bisa beroperasi secara komersil sesuai target lantaran progres pembebasan lahan dan konstruksi sudah lebih dari 90 persen. 

Tuntutan masalah lingkungan yaitu pada pengelolaan emisi dan meningkatkan penggunaan energi bersih menjadi tantangan besar di sektor ketenagalistrikan di masa depan, bukan hanya sekedar soal keandalan, efisiensi, dan harga listrik murah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: