Honda

PHR Berhasil Tambah Produksi Minyak dari Lapangan Tua Blok Rokan, Sempat Tak Produktif, Segini Hasilnya?

PHR Berhasil Tambah Produksi Minyak dari Lapangan Tua Blok Rokan, Sempat Tak Produktif, Segini Hasilnya?

Salah Satu Sumur Minyak dari Lapangan Tua di Blok Rokan yang Kembali Dimanfaatkan.-Istimewa-

PALPRES.COM- Pertamina Hulu Rokan (PHR) sukses dalam mengekplorasi lapangan minyak tua yang ada di Blok Rokan.

Bahkan lapangan minyak tua itu pun sempat tidak produktif dan dimanfaatkan kembali.

Alhasil lapangan tua tersebut berhasil menambah pundi-pundi produksi yang bertujuan untuk menjaga ketahanan energi nasional.

Executive Vice President (EVP) Upstream Business PHR Edwil Suzandi mengatakan, lapangan minyak yang menua dan berumur setengah abad di WK Rokan ternyata tetap memiliki potensi untuk dikembangkan produksinya.

BACA JUGA:Dumai Expo 2024, PHR Bersama SKK Migas Berikan Edukasi Tentang Migas untuk Masa Depan

BACA JUGA:Buat Heboh! PHR Regional Sumatera Ciptakan Value Creation Setara Rp20,9 Triliun

Satu di antaranya adalah Lapangan Kopar yang ditemukan pada tahun 1974 dengan kategori small field discovery dan lokasinya ada di bagian tengah WK Rokan.

“Kopar saat ini masih produktif sebagai lapangan produksi tahap primer di area Sumatra Light Oil (SLO) yang berada di wilayah kerja Zona 2 dan Zona 3 PHR. 

Hampir 9 tahun dalam status suspend (dihentikan) tanpa pemboran, akhirnya di akhir tahun 2023 ini dapat ditajak sejumlah pemboran sumur Kopar baru. 

Hasil proses produksi awalnya memberikan kontribusi cukup signifikan untuk PHR,” kata Edwil.

BACA JUGA:Kolaborasi Elnusa dan PHR Sukses Rampungkan Proyek Survei Seismik 3D Balam South East

BACA JUGA:Dukung Kelancaran Operasional PHR di Blok Rokan, Pemprov Riau Lakukan Ini

Edwil menjelaskan, proses awal pemboran sumur Kopar ini sempat terdampak banjir akibat tingginya curah hujan yang terjadi di awal tahun 2024 yang mengakibatkan meluapnya sungai Rokan dan rawa di daerah lokasi pemboran, termasuk jalan aksesnya. 

Akibat kondisi tersebut, harus dilakukan penghentian sementara kegiatan operasional termasuk mengevakuasi tim kerja berikut peralatan pemborannya.

Edwil menambahkan, setelah beberapa waktu penanganan banjir, kabar baik akhirnya datang dari hasil proses produksi atau put on production (POP) sumur pertama yang dilakukan pada 25 April 2024. 

Hasilnya, diperoleh angka awal produksi yakni 802 barel minyak per hari (BOPD).

BACA JUGA:Penting! PHR Bantu Penurunan Angka Stunting di Riau, Ini yang Dilakukan?

BACA JUGA:Intip Yuk, Teknik PHR Regional Sumatera Tajak Sumur di Lapangan North Duri Development

"POP sumur kedua menyusul beberapa hari berselang dan memberikan laju alir produksi yang lebih tinggi yaitu 1.445 ribu barel minyak per hari (BOPD). 

Aktual produksi sumur ini melebihi target produksi,” tegas Edwil.

Berkat kolaborasi dan sinergitas antara berbagai fungsi, kata Edwil, akhirnya berhasil dialirkan minyak dari sumur-sumur baru Kopar untuk mengisi fasilitas stasiun pengumpul atau gathering station (GS) Petani yang selanjutnya dikirim ke terminal Dumai. 

Dia juga menegaskan, proses pekerjaan dan produksi di Lapangan Kopar ini berjalan dengan aman dan selamat.

BACA JUGA:Fokus Eksplorasi WK Rokan, PHR Gandeng Pertamina Drilling, Ini Lokasi Target Pengeboran

BACA JUGA:Pertamina Hulu Rokan Temukan Cadangan Hidrokarbon di Sumatera Selatan, Ini Lokasi Sumur Eksplorasinya

Di tempat terpisah, Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus menyampaikan apresiasi telah diaktifkan kembali sumur tua di Lapangan Kopar.

Sebagai wilayah kerja penghasil produksi dan lifting minyak terbesar di Indonesia, Rikky berharap sumber daya sumur tua yang perpotensi produktif dapat terus direaktivasi (aktifkan kembali).

“Sejak alih kelola dari PT CPI ke PT PHR pada 9 Agustus 2021, produksi rata-rata WK Rokan telah mencapai 161 ribu barel minyak per hari (BOPD), meningkat dari sebelumnya yang berada di angka 158 ribu BOPD," terang Rikky.

Rikki juga menyampaikan bahwa kunci kesuksesan dalam pencapaian keberhasilan produksi migas di Wilayah Kerja Rokan yaitu adanya perubahan cara pandang yang tidak hanya sebatas mempertahankan produksi tetapi juga menaikkan produksi.

BACA JUGA:Masuk Wilayah Kegiatan Seismik 3D Idaman PHR Zona 4, Ini Lokasi di Sumatera Selatan Jadi Sasarannya

BACA JUGA:Ini 7 Daerah di Riau Terdampak Banjir yang Masuk Wilayah Kerja Pertamina Hulu Rokan

“Perubahan mindset akan melahirkan inovasi pemanfaatan teknologi digitalisasi dalam mendukung kerja operasi.

Kolaborasi bersama pemangku kepentingan turut menjadi kunci bagi kelancaran operasi di daerah.

Mindset kolaborasi terus ditunjukkan oleh PHR sehingga kendala operasional di lapangan dapat diselesaikan," pungkas Rikky.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: