Ini Kisah Transmigran Awal di Air Sugihan, hingga Kini Masih Terancam Kawanan Gajah Liar
Pakde Jamin, salah satu tokoh awal saat transmigrasi di Bukit Batu, Air Sugihan. -Dudi Oskandar-
OKI, PALPRES.COM – Hari kedua penelusuran akar konflik antara gajah dengan masyarakat di OKI, Tim Pusat Kajian Sejarah Sumatera Selatan (Puskass) bertolak ke Desa Bukit Baru Air Sugihan.
Tim Puskass terdiri dari Ketua Tim Dedi Irwanto (akademisi Unsri), Vebri Al-Lintani (budayawan Sumsel), Ali Goik (penggiat dan aktivis lingkungan Sumsel), Kemas Ari Panji (akademisi UIN RF), dan Mang Dayat (Youtuber Sumsel).
Menuju Desa Bukit Baru, sepanjang perjalanan dari Boom Jetty Sungai Baung, Tim Puskass melihat hamparan pohon kelapa sawit.
Nah, secara geografis pada masa dahulu kawasan Air Sugihan, OKI, masuk dalam Marga Tulung Selapan, OKI.
BACA JUGA:Fasilitasnya Super Mewah, Inilah 3 Sekolah Elit Termahal di Jawa Barat
BACA JUGA:Apakah Penyakit Cacingan Hanya Menyerang Anak-anak? Ini Faktanya
Masih berupa hutan tropis yang lebat.
Penuh dengan Pohon Meranti, Terentang, Pulai, Ramin dan jenis lainnya.
Saat itu masa Kesultanan Palembang Darussalam.
Tapi kini rimbunan hutan tropis tak ada lagi.
BACA JUGA:Menag Apresiasi Pemerintah Saudi Tambah Layanan Fast Track Jemaah Haji
Digantikan medan tanah merah.
Dari informasi penduduk, sejak 1970, hutan alam nan lebat tersebut telah dibabat demi tujuan komersial hingga tersisa hanya 37 persen saja pada 1978.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: