Honda

Kronologi Lengkap Jatuhnya Helikopter Presiden Iran di Pegunungan Berkabut, Nasibnya Masih Misterius

Kronologi Lengkap Jatuhnya Helikopter Presiden Iran di Pegunungan Berkabut, Nasibnya Masih Misterius

Kronologi lengkap jatuhnya helikopter Presiden Iran di pegunungan berkabut, nasibnya masih misterius.-Instagram/@ebrahim.raisi-

PALPRES.COM – Nasib Presiden Iran Ebrahim Raisi masih misterius usai helikopter yang ia tumpangi jatuh di pegunungan berkabut pada Minggu, 19 Mei 2024. 

Berikut ini update kronologi lengkap kejadiannya. 

Raisi beserta beberapa pejabat lainnya menumpang helikopter Bell 212 usai meresmikan Bendungan Qiz Qalasi Damdi di Provinsi Azerbaijan Timur pada Minggu pagi.

Bendungan tersebut merupakan proyek patungan bersama antara pemerintah Iran dan pemerintah Azerbaijan. 

BACA JUGA:Helikopter Presiden Iran Jatuh, Agen Israel Terlibat?

BACA JUGA:5 Negara Tersibuk di Dunia, Kegiatannya 24 Jam Non Stop, Ada di...

Raisi juga bertemu Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev yang sekaligus meresmikan bendungan bersama-sama.

Kemudian pada Minggu sore, Raisi meninggalkan lokasi bersama rombongan pejabat Iran menggunakan tiga helikopter. 

Dua helikopter mendarat dengan selamat di tujuan, sementara heli yang dinaiki Raisi tak kunjung tiba.

“Setengah jam setelah penerbangan mereka, helikopter Raisi kehilangan kontak dengan dua helikopter lainnya," kata Wakil Presiden Iran untuk urusan eksekutif Mohsen Mansouri dikutip dari kantor berita Iran, IRNA, Senin, 20 Mei 2024.

BACA JUGA:10 Negara Paling Kesepian di Dunia, Penduduknya Memilih Hidup Sendiri

BACA JUGA:Deretan 7 Kota di Dunia yang Terkenal Boros Listrik, Didominasi Asia, Indonesia Masuk?

Selain Raisi, di dalam helikopter Bell 212 ada juga Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian dan pemimpin salat Jumat di Tabriz, Ayatollah Mohammad Ali Al-e-Hashem.

Beberapa orang di rombongan presiden dilaporkan telah menghubungi pusat komando.

Hal itu, disebut media Iran meningkatkan harapan bahwa kecelakaan tersebut tidak memakan korban jiwa.

Kabar mengenai hilangnya heli Bell 212 itu dengan cepat beredar di media sosial, sebelum dikonformasi kebenarannya oleh media-media massa mainstream.

BACA JUGA:7 Kota Tercanggih yang Ada di Dunia, Sudah Banyak Ditenagai Mesin dan Robot Canggih, No 4 Tetangga Indonesia

BACA JUGA:Deretan 6 Kota Termodern di Dunia, Teknologi dan Bangunan Kotanya Sudah Maju Banget

Media lokal Mehr sempat melaporkan bahwa Raisi tak berada dalam helikopter nahas itu. 

Disebutkan bahwa dia lewat jalan darat karena cuaca buruk. 

Laporan Mehr lalu ditarik kembali setelah media pemerintah memastikan Raisi dan Abdollahian berada di dalam helikopter yang kecelakaan.

Media pemerintah Iran menggunakan istilah hard landing atau pendaratan keras, bukan crash atau jatuh. 

BACA JUGA:Belum Bisa Gabung WHO, Taiwan Siap Berbagi dan Minta Dukungan Indonesia

BACA JUGA:Kualitas Udara Sejuk dan Minim Sampah, Ini 7 Kota Paling Bersih di Dunia, Nomor 6 Ada Limbah Daur Ulang

Hard landing merujuk pada pengertian, pesawat mendarat dalam kecepatan melebihi semestinya. 

Biasanya disebabkan beberapa alasan, seperti kondisi cuaca, permasalahan pada pilot, atau kerusakan mesin.

Setelah helikopter dipastikan hard landing atau jatuh dan Raisi dinyatakan hilang, kabar tersebut segera beredar ke luar Iran.

Presiden Ilham Aliyev yang baru saja bertemu Raisi mengungkapkan keprihatinan serius.

 “Hari ini, setelah bertemu dengan Presiden Republik Islam Iran, Ebrahim Raisi, kami sangat khawatir dengan pemberitaan bahwa helikopter yang membawa pejabat tinggi melakukan pendaratan darurat di Iran. Doa kami kepada Tuhan Yang Maha Esa menyertai Presiden Ebrahim Raisi serta delegasi pendampingnya. Sebagai negara bertetangga, bersahabat dan bersaudara, Republik Azerbaijan siap memberikan segala bentuk bantuan,” kata Aliyev, dalam pernyataan di media sosial X.

Arab Saudi dan Qatar juga menyampaikan keprihatinan seraya menawarkan bantuan yang diperlukan untuk Iran. 

Negara-negara Arab lain seperti Uni Emirat Arab dan Kuwait menawarkan bantuan serupa.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: