RDPS
Honda

Iran Sewa Pembunuh Bayaran untuk Habisi Trump? Cek Faktanya

Iran Sewa Pembunuh Bayaran untuk Habisi Trump? Cek Faktanya

Departemen Kehakiman AS menuduh pembunuh bayaran disewa oleh Korps elit Garda Revolusi Islam (IRGC) untuk menghabisi Donald Trump.-Tangkapan Layar X @ActuFoutreOff-

WASHINGTON, PALPRES.COMIran dituduh menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi Donald Trump, sebelum pemilihan Presiden AS.

Hal ini terungkap, saat Departemen Kehakiman (DoJ) mengumumkan tuntutan pidana terhadap tiga tersangka, Jumat kemarin.

Menurut Departemen Kehakiman AS, rencana Iran menggunakan tangan pembunuh bayaran untuk menghabisi Donald Trump yang saat ini terpilih kembali menjadi Presiden Amerika Serikat, berhasil digagalkan.

Dikatakan Departemen Kehakiman AS, para pembunuh bayaran itu disewa oleh Korps elit Garda Revolusi Islam (IRGC).

BACA JUGA:Trump Menangi Pilpres AS, Ini Sikap Hamas dan Hizbullah

BACA JUGA:Dukung Ukraina, Penembak Trump Pernah Coba Rekrut ‘Tentara’ untuk Lawan Rusia

Balas dendam Iran

Rencana pembunuhan Donald Trump tersebut, sebagai balas dendam atas serangan fatal Amerika Serikat pada 2020 terhadap jenderal Iran Qassem Soleimani.

Kenapa plot rencana pembunuhan Donald Trump baru diungkap sekarang?

Karena berdekatan dengan pelaksanaan Pilpres AS, maka pejabat Departemen Kehakiman sengaja menunggu hingga beberapa hari setelah Pemilihan Presiden Amerika Serikat selesai.

BACA JUGA:Trump Nyaris Tewas di Ujung Laras AK-47, Senapan Standar Uni Sovyet, Ini Spesifikasinya

BACA JUGA:Donald Trump Kembali Alami Percobaan Pembunuhan, Nyaris Diberondong Senapan AK-47

Terkait terungkapnya rencana pembunuhan tersebut, diperkirakan Donald Trump diperkirakan akan melanjutkan sikap kerasnya terhadap Iran ke depan.  

Termasuk rencana menargetkan penjualan minyak Teheran

Menghantam industri minyak Iran, akan menjadi bagian dari strategi yang lebih luas yang dirancang Trump untuk membatasi pendanaan Republik Islam Iran kepada sekutu-sekutunya di Timur Tengah.

Hasil pemilu AS tidak penting bagi Iran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: