Honda

Indonesia Wajib Waspada! Malaysia Borong Roket Artileri Canggih Senilai Rp23 Triliun

Indonesia Wajib Waspada! Malaysia Borong Roket Artileri Canggih Senilai Rp23 Triliun

Ilustrasi Malaysia borong roket artileri canggih senilai Rp23 triliun -pixabay-

PALPRES.COM - Kementerian Pertahanan Malaysia dikabarkan memborong sistem roket artileri mobilitas tinggi M142 (Himars).

Malaysia sendiri telah menyiapkan anggaran senilai RM 7,3 Miliar atau setara Rp23 triliun, sehingga membuat Indonesia harus waspada.

Seperti diketahui, Himars ini pernah digunakan Ukraina dalam menembus pertahanan Rusia dan menghentikan invasi prajurit Vladimir Putin di wilayah Donbas.

Sistem roket ini tentunya memberikan banyak kelincahan dam mempunyai kemampuan manuver di medan perang.

BACA JUGA:Bakal Dihadiri RI 1, Persiapan Upacara Harlah Pancasila 1 Juni di Blok Rokan Dimatangkan

BACA JUGA:Dapat Ditemukan di Indomaret Sekitar Rumah Kamu, 5 Parfum Ini Rekomendasi Banget Buat Pelajar SMA Palembang

Himars juga bisa bergerak secara bersamaan meluncurkan beberapa rudal berpemandu presisi.

Senjata ini setiap unitnya bisa membawa 6 roket berpemandu GPS dan bisa diulang dalam kurun waktu satu menit.

Sistem peluncur roket berteknologi tinggi ini mempunyai jangkauan sekitar 80 kilometer atau hampir 2 kali lipat dari jangkauan Howitzer M777.

Pemerintah Malaysia sendiri berniat membeli sebanyak 36 unit Himars yang ditargetkan beroperasi di tahun 2026.

BACA JUGA:Ladies Wajib Tahu! Ini 5 Tips Memperbaiki Skin Barrier yang Rusak, Jangan Terlalu Sering Eksfoliasi

BACA JUGA:GEN Z WAJIB BACA! Ini 9 Tips Membangun Kebiasaan Hidup Sehat Sejak Dini, Bekal untuk Di Masa Tua Nanti

Sejumlah analis menuturkan Himars ini bisa menjadi petaka jika digunakan di wilayah Asia.

Sebab, pertahanan roket negara-negara Asia termasuk Indonesia belum cukup mumpuni.

Berkaca dalam kasus Rusia, dengan pertahanan yang sangat kuat masih ketar-ketir ketika dibombardir dengan senjata Himars.

Jika ingin melihat kehebatan dari Himars, berikut ini ulasan calon senjata baru Malaysia ini.

BACA JUGA:ISRAEL SEWOT! 3 Negara Eropa Ini Akhirnya Resmi Akui Negara Palestina

BACA JUGA:Ketentuan Simpanan Wajib Tapera, Karyawan Siap-Siap Gajinya Dipotong 2,5%, Ini kata Komisioner BP Tapera

Himars adalah peluncur roket ringan multiplier yang dipasang pada rangka truk M1140.

Terdapat enam roket dengan satu peluncur yang bisa melesat sejauh 70 kilometer.

Sistem ini dikembanhgkan untuk angkkatan darat Amerika Serikat di tahun 1990-an.

Selain itu, Himars juga dilengkapi dengan kendaraan truk taktis medium berbobot lima ton buatan BAE System Mobility.

BACA JUGA:Warganya Harus Pakai AC, Inilah 5 Kecamatan dengan Suhu Udara Terpanas di Pekalongan

BACA JUGA:Gaji ke-13 Sebentar Lagi Cair, ASN dan TNI-Polri Akan Terima Segini Berikut Tunjangannya

Bahkan, kelebihan Himars ini adalah sistem ini dirancang bisa memobilisasi menggunakan pesawat C-130 herkules.

Peluncur roket ini telah digunakan Amerika Serikat di beberapa medan perang, misalnya Irak, Suriah dan Afganistan.

Bukan hanya Amerika, beberapa negara seperti Yordania dan Arab juga menggunakan alutsista ini untuk pertahanannya.

Namun demikian, Rusia juga sempat mengklaim sudah menemmukan titik lemah Himars ini.

BACA JUGA:Lowongan Kerja BUMN Terbaru Perum DAMRI Lulusan Minimal SMA SMK Mei 2024

BACA JUGA:Dibanderol Rp34 Jutaan, Inilah Motor Baru Yamaha Sniper 155 2024, Cek Spesifikasinya

Pada Oktober 2023 lalu, pertahanan Rusia sukses menembak jatuh 5 roket Himars sekaligus merebut senjata ini dari Ukraina.

Sistem M142 Himars merupakan versi roda mount yang dimordenisasi, sehingga lebih ringan dan gesit.

Di jarak sekitar 80 kilometer, biasanya sistem peluncur ini akan diletakkan.

Lantas, seperti apa kesiapan Indonesia dalam merespon pembelian senjata ini oleh Malaysia?

BACA JUGA:SERU! 23 Tim RPK Ikuti Kompetisi Akbar Fire Fighter League Kelima di OKI

BACA JUGA:Otoritas Palestina Ingin Memerintah Diwilayah Gaza, Palestina SUDAH MERDEKA?

Tentunya, kabar ini akan sangat menarik untuk dinanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: