NGELES LAGI! Bom Kamp Pengungsi, Israel Malah Salahkan Hamas
Militer Israel menuding tewasnya puluhan pengungsi warga Palestina di Kamp Pengungsi Tel Al-Sultan di Rafah, adalah kesalahan Pejuang Hamas.--
TEL AVIV, PALPRES.COM – Militer Israel kembali ‘ngeles’ terhadap perbuatan keji mereka membom Kamp Pengungsi Tel Al-Sultan di Rafah Palestina, Minggu 26 Mei 2024 lalu.
Diketahui dalam peristiwa itu, puluhan warga Palestina yang didominasi anak-anak, kaum wanita dan lansua terbakar hidup-hidup saat sedang tidur pulas.
Militer Israel menuding tewasnya puluhan pengungsi warga Palestina di Kamp Pengungsi Tel Al-Sultan di Rafah, adalah kesalahan Pejuang Hamas.
Menurut juru bicara militer Israel, bom yang ditembakkan dari pesawat udara ke Kamp Pengungsi Tel Al-Sultan di Rafah, berskala kecil dengan berat 17 kg.
BACA JUGA:Kota Terkaya di Indonesia Memiliki 5 Fakta Unik yang Jarang Diketahui Orang
Israel menduga, jika di dalam kamp-kamp tersebut Hamas menyimpan bahan peledak dan amunisi yang terbakar hebat saat terkena ledakan bom dari pesawat udara.
“Kebakaran itu karena Hamas menyimpan amunisi dan bahan peledak yang mudah terbakar di kamp tersebut,” ujar juru bicara militer Israel.
Dalam serangan itu, militer Israel mengklaim telah membunuh 2 petinggi Hamas di Rafah, yakni adalah Yassin Rabia dan Khaled Najja.
Diketahui, Yassin Rabia adalah Kepala Markas Besar Hamas untuk Wilayah Tepi Barat.
BACA JUGA:VIRAL! 5 Jenis Deodoran yang Orang Palembang Wajib Kamu Tahu, Dari Roll On Hingga Spray!
BACA JUGA:Prakiraan Cuaca Hari Ini 29 Mei 2024, Wilayah Sumsel Diselimuti Awan Tebal dan Berpotensi Hujan
Sedangkan Khaled Najja adalah anggota senior salah satu unit di dalam tubuh Hamas.
Namun kembali, klaim Israel tersebut belum bisa dikonfirmasi apakah benar demikian.
Senada dengan pihak militer, Perdana Menteri Benjamin Neyanyahu pun menolak pihaknya disebut sengaja menjadikan warga sipil sebagai target serangan.
Bahkan, Benjamin Neyanyahu menyebutkan peristiwa berdarah di Kamp Pengungsi Tel Al-Sultan di Rafah adalah kesalahan yang tragis atau tragic error.
BACA JUGA:Lowongan Kerja di Muara Dua Sumatera Selatan PT Julong Group Indonesia Lulusan SMK D3 S1
BACA JUGA:Jadwal Sholat Hari Ini 29 Mei 2024 untuk Wilayah Palembang dan Sekitarnya
Benjamin Neyanyahu berjanji melakukan penyelidikan terhadap ‘tragic error’ yang menyebabkan puluhan warga Palestina terbakar hidup-hidup.
Sementara itu, Hamas dengan tegas mengatakan aksi mengebom Kamp Pengungsi Tel Al-Sultan di Rafah oleh militer Israel adalah perbuatan keji dan biadap.
Menurut Hamas, militer Israel sengaja menjadi Kamp Pengungsi Tel Al-Sultan yang berisi para pengungsi warga sipil sebagai target sasaran.
Memang, para pengungsi merupakan target empuk bagi militer Israel.
BACA JUGA:Lowongan Kerja Terbaru Komnas Perempuan Lulusan SMA SMK Simak Persyaratannya
Karena mereka tak punya kekuatan untuk melawan, selain pasrah atas kekejaman yang dilakukan militer Israel.
Namun jika berhadapan dengan pejuang Hamas, militer Israel dipastikan akan mendapatkan perlawanan yang sengit.
Bahkan di sejumlah medan pertemputan di Rafah, terlihat jika pejuang Hamas mendominasi jalannya laga.
Terbukti, tak terhitung lagi jumlah tentara ISD (Israel) yang terbunuh.
BACA JUGA:Cegah Dini Eskalasi Konflik Sosial, Forkopimda OKI Sambangi Desa Sungai Sodong
Selain itu, Hamas juga menuding serangan militer Israel ke Kamp Pengungsi Tel Al-Sultan di Rafah, melanggar hukum internasional dan juga mengabaikan keputusan yang sudah dijatuhkan oleh International Court of Justice (ICJ) atau Mahkamah Internasional.
Diketahui, sebelumnya Mahkamah Internasional menjatuhkan vonis pada Israel, yakni memerintahkan Tentara IDF ditarik Militer Israel dari Rafah.
Selain itu, Mahkamah Internasional memerintahkan Israel membuka perlintasan Rafah yang berbatasan dengan Mesir untuk jalur keluar masuk bantuan dunia internasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: