Honda

4 Strategi Jitu Dilakukan Pertamina Hulu Energi Menghadapi Era Energi Transisi

4 Strategi Jitu Dilakukan Pertamina Hulu Energi Menghadapi Era Energi Transisi

Corporate Secretary Pertamina Hulu Energi, Arya Dwi Paramita.-Istimewa-

BANDUNG, PALPRES.COM- Dalam menghadapi era energi Transisi sejumlah strategi pun di lakukan PT Pertamina Persero.

Salah satunya dilakukan Pertamina Hulu Energi dengan melakukan 4 strategi jitu untuk menghadapi energi berkelanjutan.

Adapun 4 strategi energi transisi yang dilakukan Pertamina Hulu Energi, sebagai berikut.

1. Gas Transition

BACA JUGA:4 Inovasi Dimiliki Pertamina Hulu Energi Raih Penghargaan Internasional

2. Decarbonization

3. Potential New Business Carbon Capture Stroge

4. Carbon Capture Utilization dan Storage

Corporate Secretary Pertamina Hulu Energi, Arya Dwi Paramita mengatakan, pihaknya siap menghadapi era energi transisi melalui strategi dekarbonisasi secara berkelanjutan. 

BACA JUGA:Capaian Positif Ditampilkan Pertamina Hulu Energi di Ajang IPA Convex 2024, Salah Satunya Ini?

“PHE sendiri sudah menjalankan 4 strategi jitu,” kata Arya dalam Media Gathering Pertamina EP Cepu di Bandung, Senin 3 Juni 2024.

Diakui Arya, kami menyadari bahwa di saat ini industri hulu migas harus bisa menjawab peluang dengan menjalankan green operation sebagai bagian dari green strategy perusahaan. 

“Maka dari itulah strategi energi transisi harus segera dijalankan,” ucapnya.

Meskipun begitu, tantangan yang dihadapi oleh industri hulu migas saat ini adalah ketahanan energi nasional dimana permintaan akan kebutuhan energi fosil diperkirakan akan terus meningkat hingga 2050 walaupun terdapat perubahan komposisi bauran energi. 

BACA JUGA:Semester Pertama 2024, Pertamina Hulu Energi Catatkan Produksi Migas 1,04 Juta MBOEPD

Adanya peningkatan persentase penggunaan gas sebagai energi fosil yang bersih, menunjukkan bahwa gas sebagai energi transisi berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri. 

Menjawab kebutuhan energi transisi, Pertamina menjalankan berbagai project untuk mengembangkan gas.

Salah satunya adalah Jambaran- Tiung Biru (JTB) yang berada di wilayah kerja Zona 12 Regional Indonesia Timur.

Saat ini JTB berhasil mencatat capaian produksi full capacity 192 MMSCFD (juta standar kaki kubik per hari) dengan stabil untuk jangka waktu yang panjang.

BACA JUGA:Pertamina Hulu Energi Nunukan Company Siapkan Revisi POD 1 Lapangan Badik dan West Badik

Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Departemen Komunikasi SKK Migas, Nyimas Fauziah Rikani, yang menjelaskan mengenai perkembangan industri migas saat ini. 

"Industri hulu migas mempunyai peran yang penting sebagai sumber penerimaan negara. 

Kami mempunyai strategi utama untuk mencapai target produksi nasional 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 milyar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada tahun 2033," terang Nyimas Rikani.

Sejalan dengan hal tersebut, Arya juga menjelaskan pencapaian PHE sepanjang tahun 2023.

BACA JUGA:Pertamina Hulu Energi Jalankan Strategi Jitu Ini untuk Program Eksplorasi Tahun 2024

PHE berhasil mencatatkan produksi minyak sebesar 566 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2.766 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) sehingga produksi migas sebesar 1.044 ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD). 

Angka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi gas sebesar 5,40 persen dari tahun 2022. 

Seluruh pencapaian tersebut didukung dari seluruh entitas afiliasi PHE yaitu regional Sumatera, regional Jawa, regional Kalimantan, regional Indonesia Timur, regional Internasional, Elnusa, Badak LNG, dan Pertamina Drilling Service Indonesia.  

Pertamina Hulu Energi juga mencatatkan kinerja penyelesaian pengeboran 20 sumur eksplorasi, 799 sumur pengembangan, 837 workover dan 32.624 well services. 

BACA JUGA:Booth Pertamina Hulu Energi Dapat Apresiasi Oleh Sosok Perempuan Ini, Pada Ajang Pertamina Eco RunFest 2023

Selain itu, Pertamina Hulu Energi juga mencatatkan survei Seismik 3D sepanjang 1.512 km2.  

Di bidang Environment, Social, Governance (ESG), Pertamina Hulu Energi sukses mendapatkan rating sebesar 22.5 per April 2024 atau medium risk setelah melalui proses assesment dari Lembaga rating internasional, Sustainalytics. 

Pertamina Hulu Energi akan terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip ESG dan telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) sebagai member sejak Juni 2022.

Pada tahun 2023, PHE juga mengimplementasikan teknologi CCUS di lapangan Pertamina EP Sukowati Field, Bojonegoro, Jawa Timur yang ditandai dengan peresmian injeksi perdana CO2 ke lapangan Sukowati dengan menggunakan metode Huff & Puff.

BACA JUGA:Ini Komitmen Nyata Pertamina Hulu Energi, 101.090 Gram Jejak Karbon Dihilangkan

Pertamina Hulu Energi berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek ESG. 

Mendukung aspek Governance, PHE juga senantiasa berkomitmen Zero Tolerance on Bribery dengan memastikan pencegahan atas fraud dilakukan dan memastikan perusahaan bersih dari penyuapan. 

Salah satunya dengan implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah terstandard ISO 37001:2016.

Pertamina Hulu Energi terus mengembangkan pengelolaan operasi yang prudent dan excellent di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang Environmental Friendly, Socially Responsible dan Good Governance.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: