Apa Sih Beda Solo dan Surakarta? Simak Penjelasan Ini Berdasarkan Sejarah
Publik masih menganggap berbeda antara Solo dan Surakarta. Berikut ini penjelasannya berdasarkan sejarah. - SETDA Kota Surakarta-
Desa Solo memiliki sejarah yang panjang.
Awalnya merupakan desa perdikan dan kemudian berubah menjadi pusat kerajaan dengan berdirinya Keraton Surakarta Hadiningrat.
BACA JUGA:Kisah Baldwin IV, Raja Kusta Bertopeng dari Yerusalem
Pemilihan Desa Solo sebagai lokasi baru keraton didasarkan pada pertimbangan Tumenggung Hanggawangsa, Tumenggung Mangkuyudha, dan J.A.B. van Hohendorff usai Keraton Kartasura hancur akibat Geger Pecinan.
Itu adalah peristiwa pemberontakan pada tahun 1740 yang berakibat hancurnya Keraton Kartasura.
Walaupun Keraton Kartasura berhasil direbut kembali, namun Pakubuwana II yang kala itu masih berkuasa menganggap lokasi keraton sudah kehilangan 'kesuciannya'.
Ia pun memindahkan pusat kerajaan ke lokasi yang baru.
Dipilihlah Desa Solo sebagai lokasi baru keraton.
“Itu nama yang punya sejarah panjang. Jadi, Kota Solo yang sekarang kita kenal itu kan awalnya dari sebuah perpindahan kerajaan dari Kartosuro ke Surakarta tahun 1745,” katanya menjelaskan.
Sayangnya, kejayaan kerajaan tersebut kian menurun.
Bahkan, pada tahun 1757 berdiri sebuah kerajaan lain dari Mangkunegoro di pusat Solo, seperti disebutkan pada laman Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta.
Alih-alih bertempur, para bangsawan justru bersaing dalam hal kesenian dan budaya kerajaan.
Hal ini terbukti dari paviliun gamelan yang jadi arena persaingan, masing-masing kerajaan saling berkompetisi.
Surakarta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: