Antisipasi Kepadatan di Muzdalifah, PPIH Terapkan Skema Murur untuk Jaga Keselamatan Jemaah Haji
Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid --
PALPRES.COM- Kondisi saat ini di Muzdalifah jelang puncak haji semakin dipadati oleh Jemaah haji dari berbagai negara.
Untuk menjaga keselematan para Jemaah haji, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi akan menerapkan skema murur.
Wilayah Muzdalifah akan terus dipadati Jemaah haji dalam beberapa hari ke depan.
Dengan skema murur ini, para Jemaah haji akan melaksanakan mabit (bermalam) dengan hanya melintas di Muzdalifah, setelah melaksanakan wukuf di Arafah.
BACA JUGA:Persiapan Puncak Haji, Jemaah Diimbau Tidak Bepergian ke Luar Kota Perhajian
BACA JUGA:Ibadah Haji dan Umrah Lebih Lancar dan Nyaman Pakai Paket Khusus Indosat Ooredoo Hutchison
Jemaah saat melewati kawasan Muzdalifah tetap berada di atas bus (tidak turun dari kendaraan), lalu bus langsung membawa mereka menuju tenda Mina.
“Tahun ini kita akan terapkan skema murur untuk mabit di Muzdalifah. Kebijakan ini kita terapkan setelah menimbang kondisi spesifik terkait potensi kepadatan di tengah terbatasnya area Muzdalifah,” terang Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid di Makkah, Rabu 5 Juni 2024.
“Skema murur ini menjadi ijtihad dan ikhtiar bersama dalam menjaga keselamatan jiwa jemaah haji Indonesia,” sambungnya.
Dijelaskan Subhan, area yang diperuntukkan bagi jemaah haji Indonesia seluas 82.350m2.
BACA JUGA:Kloter Terakhir, Seluruh Jemaah Haji Embarkasi Palembang Telah Diberangkatkan ke Tanah Suci
BACA JUGA:Jelang Puncak Haji, PPIH Intensifkan Persiapan Armuzna dan Kesiapan Jemaah
Pada 2023, area ini ditempati sekitar 183.000 jemaah haji Indonesia yang terbagi dalam 61 maktab.
Sementara ada sekitar 27.000 jemaah haji Indonesia (9 maktab) yang menempati area Mina Jadid.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: