Honda

BUKAN ISAPAN JEMPOL! TNI Siapkan 2 RS Sambut Sambut 1.000 Korban Gaza

BUKAN ISAPAN JEMPOL! TNI Siapkan 2 RS Sambut Sambut 1.000 Korban Gaza

2 RS Disiapkan untuk 1.000 Korban Gaza, yakni RSPAD milik TNI AD dan RS Pangsar Sudirman milik Kemhan. Tampak ilustrasi kehancuran akibat perang.--Freepik

JAKARTA, PALPRES.COM – TNI Siapkan 2 RS untuk sambut 1.000 korban Gaza, Palestina.

Korban luka-luka akibat perang yang berlangsung di Gaza, Palestina, tersebut, akan dievakuasi ke Indonesia.

Kesiapan mengevakuasi 1.000 korban luka-luka dari Gaza, seblumnya diungkapkan oleh Menteri Pertahanan (Menhan) RI yang juga Presiden Indonesia terpilih, Prabowo Subianto.

Saat itu, Prabowo hadir dalam acara The International Institute for Strategic Studies (IISS) — Asia Shangri-La Dialogue ke-21 di Singapura, Sabtu 1 Juni 2024.

BACA JUGA:Timnas Indonesia Mantul di Babak Pertama Saat Lawan Irak Tapi Amburadul di Babak Kedua, Ini Penyebabnya

BACA JUGA:Wajib Tahu! 5 Penyakit Berbahaya Bila Wajah Alami Kesemutan

Selain siap mengevakuasi 1.000 korban  Gaza untuk dirawa di Rumah Sakit yang ada di Indonesia, Prabowo juga mengatakan siap mengirim prajurit TNI untuk bergabung dalam Pasukan Penjaga Pedamaian PBB di Palestina.

Nah, terkait kesiapan Menhan Prabowo mengevakuasi 1.000 korban Gaza ke Indosia, sepertinya bukan sekedar isapan jempol.

Pasalnya, saat ini persiapan dan perencanaan matang terus dilakukan oleh pihak-pihak terkait.

Salah satunya oleh TNI.

BACA JUGA:Kawal Optimalisasi Penerimaan Pajak Daerah, Ini Langkah Kejari OKI

BACA JUGA:6 Provinsi Ini Semuanya Blackout, Faktanya Pulau Ini adalah Penerima Listrik Terbesar Kedua di Indonesia

Menurut Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, saat ini 2 RS sudah siap untuk menerima korban luka-luka akibat pertempuran di Gaza, Palestina.

Kedua rumah sakit tersebut, yakni RSPAD milik TNI AD dan RS Pangsar Sudirman milik Kemhan.

Dijelaskan oleh Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, kedua RS tersebut bisa menampung lebih dari 1.000 warga Gaza yang terluka.

Demikan diungkap Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto dalam rapat kerja dengan Komisi I di Gedung DPR, Senayan, Kamis 6 Juni 2024.

BACA JUGA:12 Cara Ampuh Membuat Batu Akik Giok yang Berharga Mahal, Perajin Batu Akik Pemula Wajib Tahu

BACA JUGA:Patuh Membayar Pajak, Double Steak 77 Dapat Apresiasi dari Pemkab OKI

Sementara itu dalam dalam rapat kerja Panglima TNI dengan Komisi I di Gedung DPR RI, terungkap bahwa selain akan mengevakuasi 1.000 korban Gaza, Indonesia juga siap membangun Rumah Sakit Lapangan di Palestina.

Hal tersebut diungkap Wamenhan Herindra kepada Komisi I.

Menurut Herindra, Indonesia siap mengirimkan personel medis guna membuka dan mengoperasikan rumah sakit lapangan di Gaza.

Tentunya, hal tersebut dilakukan atas kesepakatan semua pihak.

BACA JUGA:Pemain Timnas Indonesia Ini Sebut Shin Tae-yong Salah Menerapkan Strategi Saat Lawan Irak: Kami Menderita!

BACA JUGA:Peran Penting Medsos untuk Pelayanan Masyarakat, Korsahli Kapolri Irjen Eddy Sumitro: Pisau Bermata Dua

Pernyataan Wamenhan Herindra, mendapatkan tanggapan dari anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar, Dave Laksono.

Menurut Dave, belajar dari pengalaman yakni Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang dihancurkan oleh Pasukan Pertahanan Israel atau IDF, maka hendaknya dipastikan lokasi rumah sakit lapangan yang akan dibangun Indonesia di Gaza.

Apakah rumah sakit lapangan itu akan dibangun di Gaza, atau di wilayah Mesir yang berbatasan dengan Palestina.

Jangan sampai, kata Dave, rumah sakit lapangan Indonesia bernasib sama dengan RS Indonesia Gaza yang hancur akibat serangan IDF.

BACA JUGA:Jadwal Sholat Wilayah Palembang dan Sekitarnya Hari Ini 7 Juni 2024

BACA JUGA:Berkas Dinyatakan P21, Tersangka Bidan ZN Kenakan Seragam Orange, Penyidik Polres Prabumulih Serahkan ke JPU

Kalaupun rumah sakit lapangan dibuka di Mesir, Dave minta agar pihak terkait memastikan akses bagi para pasien dengan melakukan koordinasi terhadap otoritas di Mesir.

Soalnya kondisi serupa pernah dialami kapal RS yang dikirim Indonesia, beberapa waktu lalu.

Karena tak mendapatkan akses dari Mesir, kapal tersebut terpaksa angkat jangkar dan pulang ke Indonesia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: