Honda

Perbatasannya Diterobos Militer Korut, Tentara Korsel Lepaskan Tembakan

Perbatasannya Diterobos Militer Korut, Tentara Korsel Lepaskan Tembakan

Tentara Korea Selatan saat memasang loud speaker berukuran besar di sepanjang perbatasan, untuk menyiarkan proganda kepada Korea Utara.-Tangkapan Layar X-US Civiil Defense News

SEOUL, PALPRES.COM - Tentara Korsel lepaskan tembakan peringatan di Garis Demarkasi Militer DMZ (Zona Demiliterisasi).

Pasalnya, beberapa tentara Korea Utara (Korut) yang kesehariannya bekerja di DMZ, tampak melewati Garis Demarkasi Militer DMZ.

Insiden yang nyaris berakhir dengan baku tembak antara tentara 2 negara bersaudara itu, terjadi Selasa 11 Juni 2024 waktu setempat.

Beruntung ketegangan bisa diredam, setelah beberapa tentara Korut yang nekad melewati Garis Demarkasi Militer DMZ, kembali ke wilayah negaranya sendiri.

BACA JUGA:Tembus Rp5 Juta! Sri Mulyani Resmikan Gaji dan Tunjangan Kategori Tenaga Honorer 2024

BACA JUGA:Astra Motor Segera Miliki Safety Riding Center Kedua di Indonesia, Lokasinya di Sini

Memang ini terkesan sebuah hal yang sepele, jika kedua negara dalam kondisi normal-normal saja.

Namun antara Korea Utara dan Selatan sebetulnya saat masih dalam stasus perang.

Insiden kecil sedikit saja yang terjadi, dapat memicu perang besar di 2 negara yang berada di Semenanjung Korea tersebut.

Status perang diantara Korea Utara dan Selatan sudah ada, sejak Perang Korea yang terjadi pada 1950-1953.

BACA JUGA:Pj Walikota Ratu Dewa Bicara Tata Kelola Kota Berkelanjutan, Kawali Gelar Talkshow Palembang Green Iniviative

BACA JUGA:Inilah 7 Jenis Tanaman Hias yang Memancarkan Enegri dan Aura Positif di Rumah

Perang  tersebut bukan hanya antara Korea Selatan dan Utara.

Tapi juga menyeret dua kekuatan dunia, yaitu China dan Amerika Serikat.

China mendukung Tentara Korea Utara, sementara Amerika Serikat setia dengan Militer Korea Selatan.

Setelah perang berlangsung selama 3 tahun, akhirnya kedua belah pihak sepakat melakukan gencatan senjata.

BACA JUGA:6 Cara Sadap Whatsapp Pasangan Tanpa Ketahuan, Cari Tahu Si Dia Setia Atau Tidak

BACA JUGA:Berikut 4 Jenis Tanaman Hias yang Dapat Menghasilkan Oksigen dan Menyerap Karbon Dioksida

Namun uniknya, genjatan senjata tersebut dilakukan tanpa adanya perjanjian perdamaian.

Artinya, kedua negara sepakat menghentikan perang, walau tidak mengubah status mereka yang sedang berperang.

Status perang tersebut bertahan hingga sekarang.

Kedua negara itu dipisahkan oleh satu batas, yakni Zona Demiliterisasi Korea (DMZ) atau disebut juga sebagai zona penyangga.

BACA JUGA:SGI Bagikan Kiat Sukses Bangun Kepemimpinan Murid di Sekolah

BACA JUGA:6 Jenis Batu Akik Sulaiman Paling Populer, Nomor Tiga Warnanya Mirip Madu

Masing-masing perbatasan, dijaga oleh prajurit negara terkait.

Nah, dalam kondisi saling menjaga perbatasan inilah, ketegangan sebagai buah dari provokasi kerap memancing keributan diantara prajurit masing-masing negara.

Seperti yang terjadi Selasa 11 Juni 2024 waktu setempat.

Memang belakangan ini, ketegangan antara Korea Utara dan Selatan mulai menunjukkan tanda-tanda memanas.

BACA JUGA:Batu Akik Ini Tersebar di 7 Negara, Motifnya Mirip Bulu Monyet

BACA JUGA:Mengenal Batu Hajar Aswad, Umat Islam Wajib Baca ya!

Hal tersebut dimulai dari sikap provokatif pihak Korea Utara, dengan mengirimkam “hadiah ketulusan”  berupa ribuan balon yang membawa paket penuh berisi tinja dan sampah.

Kiriman “bom tinja” dari Korea Utara yang membuat pihak otorita Korea Selatan kalang kabut, langsung mendapatkan balasan dari para pembelot Korea Utara di Korea Selatan.

Namun, kiriman para pembelot ini ke Korea Utara lebih santun ketimbang “hadiah ketulusan” dari “Saudara Utara”.

Balon-balon yang dikirimkan pembelot Korea Utara, memuat ribuan USB berisi drama korea dan lagu-lagu K-Pop yang dinyanyikan artis Korea Ternama, Lim Young-woong.

BACA JUGA:Lowongan Kerja PPNPN di Pengadilan Negeri untuk Lulusan SMA dan SMK Sederajat

BACA JUGA:Harga Emas Antam Hari Ini di Palembang Merangkak Naik, 1 Gram Dibanderol Rp1.330.000

Tak hanya perang balon, belakangan kedua negara kembali terlibat dalam perang psikologis.

Korea Selatan menangkap gejala pihak sebelah memasang loudspeaker berkekuatan besar, di sepanjang perbatasan kedua negara.

Apa yang dilakukan Korea Utara ini, sebetulnya balasan terhadap “Saudara Selatan” .

Karena sehari sebelumnya, Korea Selatan menyiarkan prograganda melalui loud speaker yang dibangun di pinggiran perbatasan kedua negara.

BACA JUGA:Harga Biji Kopi Robusta di Lubuklinggau Tembus Rp61 Ribu Perkilogram

BACA JUGA:Potensi Hujan Lebat Disertai Petir Mengguyur Wilayah Musirawas dan Lubuklinggau Hari Ini

Karena gerakan dari  Korea Utara memasang loudspeaker berkekuatan besar di sepanjang perbatasan,  pihak Korea Selatan menyudahi peranhg psikologis itu dengan tidak lagi membunyikan siaran propaganda melalui speaker mereka.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: