Honda

Menag Minta Petugas Siaga Bantu Jemaah Haji Saat Fase Mabit di Mina

Menag Minta Petugas Siaga Bantu Jemaah Haji Saat Fase Mabit di Mina

Menag Minta Petugas Siaga Bantu Jemaah Haji Saat Fase Mabit di Mina --

PALPRES.COM- Fase puncak haji di Arafah dan Muzdalifah sudah berlangsung.

Mini aktivitas jemaah haji terpusat di kawasan Mina untuk mabit (menginap).

Selama di Mina, jemaah akan melontar Jumrah Aqabah pada 10 Zulhijjah, dilanjutkan jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah pada hari-hari Tasyrik.

Menag Yaqut Cholil Qoumas bersyukur penyelenggaraan Wukuf di Arafah berjalan dengan baik dan lancar.

BACA JUGA:Puncak Haji, Pemerintah Arab Saudi Imbau Jemaah Patuhi Aturan Saat Lempar Jumrah

BACA JUGA:Kabar Gembira, Bantuan PKH Cair ke 2 Kalinya Setelah Lebaran Haji di Tanggal Ini?

Demikian juga dengan fase Mabit di Muzdalifah, pemberangkatan seluruh jemaah ke Mina selesai pada 07.37 Waktu Arab Saudi (WAS), sebelum terik mentari.

“Sukses penyelenggaraan puncak haji di Arafah dan Muzdalifah patut kita syukuri. Alhamdulillah, mobilisasi jemaah berjalan lancar. Kejadian tahun lalu tidak terulang. Apresiasi patut disampaikan kepada seluruh petugas dan jemaah haji Indonesia,” sebut Menag di Makkah, Ahad 16 Juni 2024.

Memasuki fase Mina, Menag mengingatkan bahwa kondisinya jauh lebih berat dibanding di Arafah dan Muzdalifah. Sebab, jemaah akan tinggal lebih lama di tenda Mina.

Selain itu, jika di Arafah dan Muzdalifah jemaah relatif hanya berdiam di tenda, di Mina ada aktivitas lontar jumrah.

BACA JUGA:ALHAMDULILLAH, Hari Ini Seluruh Jemaah Haji Laksanakan Wukuf di Arafah

BACA JUGA:Sesuai Jadwal, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Telah Tiba di Arafah

"Mina harus dipersiapkan dengan jauh lebih baik. Saya imbau jemaah untuk tidak memaksakan diri melontar jumrah. Petugas harus siaga membantu para jemaah, termasuk secara cuma-cuma siap membadalkan lontar jumrah mereka, khususnya yang lansia, risti, dan disabilitas," pesan Menag.

"Secara Fikih, mereka yang tidak mampu bisa dibadalkan lontar jumrahnya. Dan secara khusus, saya minta para petugas harus siap jika diminta melakukannya,” sambungnya.

Menag Yaqut minta Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi untuk menerapkan skema perlindungan, pelayanan, dan pembinaan dengan menyesuaikan kondisi fisik jemaah, agar mereka tidak memaksakan.

Gus Men, panggilan akrabnya, meminta PPIH untuk segera mengidentifikasi jemaah yang harus dibadalkan. 

BACA JUGA:PPIH Siapkan Safari Wukuf untuk Jemaah Haji yang Sakit

BACA JUGA:Buya Anwar Abbas Imbau Jemaah Haji Ikut Skema Murur untuk Keselamatan Jemaah Lansia dan Risti

“Jemaah yang secara fisik tidak memungkinkan, saya minta lontar jumrahnya dibadalkan. Intinya kita tidak mau jemaah ini dipaksakan kondisi fisiknya," tegas Mina.

"Tidak ada pungutan apa pun atas badal lontar jumrah oleh petugas," tandasnya.

Setelah mabit di Muzdalifah, jemaah haji diberangkatkan ke Mina, untuk selanjutnya menunaikan wajib haji, yaitu melontar jumrah.

Untuk keamanan, keselamatan, kenyamanan, dan ketertiban dalam melontar jumrah, Pemerintah Arab Saudi telah mengatur waktu melontar bagi jemaah haji setiap negara. 

Jemaah haji harus mengikuti ketentuan waktu tersebut dan menghindari waktu - waktu larangan.

Penentuan waktu lontar jumrah ini merupakan ikhtiar untuk melindungi jemaah agar dapat menjalankan prosesi ini dengan lancar dan aman.  

BACA JUGA:Kabar Gembira, Bantuan PKH Cair ke 2 Kalinya Setelah Lebaran Haji di Tanggal Ini?

BACA JUGA:ALHAMDULILLAH, Hari Ini Seluruh Jemaah Haji Laksanakan Wukuf di Arafah

Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda menyampaikan, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) telah menetapkan jadwal lontar jumrah bagi jemaah haji Indonesia. 

“Penetapan jadwal ini dalam rangka memberikan perlindungan dan kelancaran pergerakan jemaah haji saat lontar jumrah,” kata Widi dalam keterangan resmi Kemenag di Jakarta, Minggu (16/07/2024).

Berikut jadwal lontar jumrah jemaah haji Indonesia

BACA JUGA:Sesuai Jadwal, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Telah Tiba di Arafah

BACA JUGA:Ini Jadwal Lontar Jumrah Jemaah Haji Indonesia, Ada Waktu Larangan!

1) Tanggal 10 Zulhijah 

Pukul 00.00 – 04.30 WAS dan Pukul 10.00 – 00.00 WAS

Pada tanggal ini, jemaah haji Indonesia dilarang lontar pada Pukul 04.30 – 10.00 WAS

 

2) Tanggal 11 Zulhijah 

Pukul 05.00 – 11.00 WAS 

Pukul 11.00 – 17.00 WAS 

Pukul 17.00 – 00.00 WAS 

 

3) Tanggal 12 Zulhijah 

Pukul 00.00 – 05.00 WAS

Pukul 05.00 – 10.30 WAS 

Pukul 14.00 – 18.00 WAS, dan 

Pukul 18.00 – 00.00 WAS

 

4) Tanggal 13 Zulhijah 

Pukul 00.00 – 05.00 WAS, dan 

Pukul 05.00 – 17.00 WAS

BACA JUGA:PPIH Siapkan Safari Wukuf untuk Jemaah Haji yang Sakit

BACA JUGA:Buya Anwar Abbas Imbau Jemaah Haji Ikut Skema Murur untuk Keselamatan Jemaah Lansia dan Risti

Ia mengatakan, setelah beristirahat cukup di tenda Mina, jemaah melontar jumrah Aqabah dengan 7 kerikil.

Lalu dilanjutkan dengan bercukur atau Tahallul Awal.

“Bagi laki-laki diutamakan mencukur gundul, sedangkan wanita cukup memotong rambutnya sepanjang ruas jari. Setelah tahap ini, jemaah dapat lepas ihram dan diperbolehkan memakai pakaian biasa,” kata Widi.

 

 

Dapatkan update konten terkini dan terbaru setiap hari di Palpres.com. Ayo Gabung di Channel WhatsApp dengan cara klik link ini "Channel WA palpres.com".  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: