Honda

MERADANG! Putin Ancam Balas Serangan Ukraina di Crimea

MERADANG! Putin Ancam Balas Serangan Ukraina di Crimea

Ukraina gunakan Rudal ATACMS buatan Amerika Serikat untuk serang Sevastopol, kota yang berada di wilayah Crimea. Dalam peristiwa itu, empat warga tewas dan lebih dari 100 orang mengalami luka-luka.-Tangkapan Layar X @BrennpunktUA-

KREMLIN, PALPRES.COM - Putin ancam balas serangan Ukraina di Sevastopol, kota yang berada di wilayah Crimea, akhir pekan lalu.

Vladimir Putin kian meradang, karena Ukraina menggunakan rudal ATACMS yang dipasok oleh Amerika Serikat.

Oleh karenanya, Presiden Rusia tersebut memperingatkan akan adanya sebuah pembalasan.

Diketahui, dalam serangan rudal yang dilakukan militer Ukraina ke Kota Sevastopol, Minggu 23 Juni 2024, empat warga tewas dan lebih dari 100 orang mengalami luka-luka.

BACA JUGA:Indra Sjafri Panggil 33 Pemain pada TC Timnas Indonesia U19 di Jakarta, Ada Nama Jens Ravens dan Welber Jardim

BACA JUGA:Bejat! Ayah Kandung di Muba Rudapaksa Anak Sendiri Selama Setahun

Terkait serangan itu, Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menuding Amerika Serikat adalah pihak yang paling bertanggungjawab terhadap serangan ke wilayah Rusia tersebut.  

Pasalnya, serangan Ukraina yang memakai rudal ATACMS pasokan Amerika Serikat  telah membunuh anak-anak Rusia.

Terhadap serangan di Crimea tersebut, Kementerian Luar Negeri Rusia memanggil Duta Besar AS Lynne Tracy.

Melalui Dubes Lynne Tracy, Kremlin memberikan peringatan bahwa Washington telah melakukan “perang hibrida” melawan Rusia.

BACA JUGA:Usai Trio Cantik dari Belanda, PSSI Panggil Sidney Hopper dari Amerika untuk TC Bersama Timnas Indonesia

BACA JUGA:Bekali Santri Jelang Wisuda, eTahfizh Gelar Kelas Pendadaran, Ini Harapannya

Secara tak langsung, Kremlin menuding Amerika Serikat  telah menjadi salah satu pihak dalam konflik antara Rusia – Ukraina.

Pernyataan pihak Kremlin tersebut, terkesan kontradiktif dengan apa yang dialami Ukriana selama perang melawan Rusia.

Sejak melalukan invasi militer ke Ukraina pada Februari 2022, serangan Rusia juga kerap menyasar infrastruktur sipil seperti rumah sakit bersalin, sekolah, kompleks perumahan, dan banyak lainnya.

Sepanjang invasi militer Rusia tersebut, sudah lebih dari 10.000 warga sipil telah tewas, termasuk 587 anak-anak.

BACA JUGA:Euro 2024 Preview Laga Pamungkas Group C Denmark vs Serbia

BACA JUGA:Siap Kirim 201 Mahasiswa Magang di 43 Institusi Fakultas Adab dan Humaniora UIN Raden Fatah Siap Mendunia!

Terkait hal itu, Juru Bicara Pentagon Mayor Charlie Dietz menolak disalahkan terhadap serangan rudal ATACMS pasokan Amerika Serikat  yang dilakukan Ukraina ke Crimea.

Charlie Dietz berdalih, dalam serangan itu Ukraina membuat keputusan penargetan sendiri dan melakukan operasi militernya sendiri.

Senada dengan Juru Bicara Pentagon Mayor Charlie Dietz, seorang pejabat Amerika Serikat mengatakan, bahwa Ukraina tidak menargetkan warga sipil dalam serangan rudal ATACMS di Sevastopol, Crimea.

Pejabat Amerika Serikat tersebut menduga, militer Rusia berhasil mencegat rudal ATACMS Ukraina yang menargetkan peluncur rudal.

BACA JUGA:Uang Honor Dibawa Kabur Konser Dibanten Berakhir Ricuh, Sound System Ratusan Juta Habis Dibakar Penonton

BACA JUGA:448 Jemaah Haji Kloter 3 Debarkasi Palembang Tiba di Tanah Air, 2 Jemaah Meninggal Dunia, 3 Jemaah Tanazul

Akibatnya, rudal ATACMS meledak dan pecahannya menghujani pantai hingga mengenai warga sipil di Crimea.  

Diketahui, ATACMS merupakan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat MGM-140.

Dikutip dari laman Wikipedia, ATACMS adalah rudal balistik taktis yang dirancang dan diproduksi oleh perusahaan pertahanan AS Ling-Temco-Vought (LTV), yang kemudian diakuisisi Lockheed Martin. 

Rudal ini menggunakan propelan padat dan memiliki panjang 13 kaki (4,0 m) dan diameter 24 inci (610 mm), dan varian jarak terjauh dapat terbang hingga 190 mil (300 km). 

BACA JUGA:Euro 2024 Prediksi dan Preview Belanda vs Austria, 'Hidup atau Mati'

BACA JUGA:Harga Emas Antam Hari Ini Melejit, Tembus Rp1.403.000 per Gram, Ini Rinciannya

Dapat ditembakkan dari M270 Multiple Launch Rocket System (MLRS) terlacak, dan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi M142 (HIMARS) yang beroda.

Wadah peluncuran ATACMS memiliki satu roket, tetapi tutupnya berpola enam lingkaran.

Seperti tutup roket MLRS standar untuk mencegah musuh mengetahui jenis rudal yang dimuat.  

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: