Honda

Kebutuhan Daging di Sumsel Tinggi, drh Jafrizal: Sudah Saatnya Sumsel Bisa Mandiri Ternak

Kebutuhan Daging di Sumsel Tinggi, drh Jafrizal: Sudah Saatnya Sumsel Bisa Mandiri Ternak

Ketua Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Sumsel, drh Jafrizal mengatakan, banyaknya jumlah kebutuhan hewan ternak tersebut merupakan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan para peternak di Sumsel-@jafrizal_dr-Instagram

PALEMBANG, PALPRES.COM – Kebutuhan akan daging hewan baik itu kebutuhan harian maupun kebutuhan akikah sangat tinggi di Sumsel.

Tapi sayangnya, kebutuhan tersebut harus dipenuhi oleh para peternak hewan dari luar daerah Sumsel. 

Menurut data di Dinas Ketahaan Pangan dan Peternakan Sumsel pada 2023, jumlah hewan ternak yang masuk ke wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) cukup tinggi.

Tercatat sebanyak 17.081 ekor sapi dan 11.746 ekor kambing yang masuk ke Sumsel.

BACA JUGA:BLT Rp600 Ribu Cair di 4 Wilayah Ini, Cek Daerah Kamu!

BACA JUGA:40 Bikers Semarakkan City Rolling The BeAT Experience, Jajal Aspal Palembang

Tentunya, jumlah hewan ternak tersebut di suplai dari luar daerah. 

Ketua Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Sumsel, drh Jafrizal mengatakan, banyaknya jumlah kebutuhan hewan ternak tersebut merupakan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan para peternak di Sumsel.

"Jumlah yang dikeluarkan dinas ini lebih sedikit dibandingkan jumlah sebenarnya.

Karena Masih banyak lagi hewan ternak yang masuk ke Sumsel tanpa surat rekomendasi,” terang drh Jafrizal, Rabu 26 Juni 2024.

BACA JUGA:Sumsel di Jamin Bisa Mandiri Pangan Jika Lakukan Langkah ini?

BACA JUGA:Perusahaan Tambang Batubara Ini Buka Lowongan Kerja, Lulusan SMA SMK Bisa Melamar, Ada 6 Penempatan di Sumsel

Lebih lanjut dikatakannya, pada saat idul adha yang lalu, hewan kurban yang masuk ke Sumsel cukup tinggi.

Bahkan dikatakannya, daya beli masyarakat Sumsel akan hewan ternak ini mencapai 17.081 ekor sapi.

Dimana tentunya perputaran uang dari jual beli hewan ternak ini mencapai Rp 256 miliar untuk sapi dan Rp 23,5 miliar untuk 11.746 ekor kambing.

"Dana untuk pembelian sapi dan kambing ini sebesar Rp 279,5 miliar.

BACA JUGA:Kisah Yeni, UMKM Binaan Bank Sumsel Babel Asal Muratara yang Sukses dengan Usaha Puding Kelapa DEGLA

BACA JUGA:Ini 3 Cara Mengetahui Burung Perkutut Jantan atau Betina, Nomor 3 Paling Akurat

Bayangkan jika peternak lokal Sumsel bisa menyediakan ternak sebanyak dan seharga itu.

Tentu ini sangatlah membantu untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan perkembangan peternak lokal di Sumsel," ujarnya.

Guna mewujudkan Sumsel Mandiri Ternak ada banyak hal yang harus dilakukan.

Salah satunya menurut drh Jafrizal adalah keuntungan yang diterima oleh peternak rendah.

BACA JUGA:BREAKING NEWS! PLN Akan Siapkan Kompensasi Kepada konsumen yang Berdampak Blackout Sebesar Rp 2,1 Juta

BACA JUGA:30 Orang Legenda Sriwijaya FC Dipastikan Hadir, Adu Taktik Coach RD vs Kashartadi di Reuni Legend Sriwijaya FC

Hal ini disebabkan karena adanya pola pemeliharaan ternak dengan pola intensif (pengandangan) yang mengakibatkan biaya produksi terutama pakan menjadi tinggi.

Jafrizal menguraikan, pemeliharaan dengan pola intensif tentunya juga akan membatasi kemampuan jumlah populasi ternak yang mampu dipelihara oleh peternak itu sendiri. 

Karena belum tersedianya fasilitas lahan pengembalaan umum yang bisa menampung dan menjamin keberlangsungan peternakan. 

Selain itu juga di Sumsel belum ada kesatuan program pengembangan peternakan yang melibatkan lintas sektoral dalam bentuk program terintegrasi.

BACA JUGA:Pagi Ini, Gempa Laut 5.5 Magnitudo Guncang Bone Bolango Gorontalo

BACA JUGA:Tersedia Banyak Posisi BUMN PT Virama Karya (Persero) Buka Lowongan Kerja Cek Syaratnya!

"Hal menarik yang bisa dilakukan yakni dengan sistem pemeliharaan ternak sapi menggunakan rotational grazing atau pengembalaan ternak yang intensif.

Dimana sapi bisa merumput pada pengembalaan secara bergiliran dari paddock (padang rumput) yang satu ke paddock yang lain.

Setelah makan, ternak kembali ke paddock semula setelah kondisi tanaman kembali siap disenggut.

Dan ini merupakan salah satu metode yang efektif," terangnya.

BACA JUGA:16 Negara Lolos Babak 16 Besar Euro 2024: Turki dan Georgia Rebut 2 Tiket Terakhir Fase Knock Out

BACA JUGA:Harga Emas Antam di Palembang Hari Ini 27 Juni 2024 Turun Rp11.000 per Gram, Termurah Rp725.000

Dengan menggunakan metode pengembalaa ini, tentunya dapat menurunkan biaya produksi para peternak.

Termasuk biaya pakan yang jumlahnya mencapai Rp 3-4 juta dalam 1 tahun.

Dan ini akan menjadi keuntungan tambahan bagi para peternak.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: