Kebutuhan Daging di Sumsel Tinggi, drh Jafrizal: Sudah Saatnya Sumsel Bisa Mandiri Ternak
Ketua Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Sumsel, drh Jafrizal mengatakan, banyaknya jumlah kebutuhan hewan ternak tersebut merupakan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan para peternak di Sumsel-@jafrizal_dr-Instagram
Dimana tentunya perputaran uang dari jual beli hewan ternak ini mencapai Rp 256 miliar untuk sapi dan Rp 23,5 miliar untuk 11.746 ekor kambing.
"Dana untuk pembelian sapi dan kambing ini sebesar Rp 279,5 miliar.
BACA JUGA:Kisah Yeni, UMKM Binaan Bank Sumsel Babel Asal Muratara yang Sukses dengan Usaha Puding Kelapa DEGLA
BACA JUGA:Ini 3 Cara Mengetahui Burung Perkutut Jantan atau Betina, Nomor 3 Paling Akurat
Bayangkan jika peternak lokal Sumsel bisa menyediakan ternak sebanyak dan seharga itu.
Tentu ini sangatlah membantu untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan perkembangan peternak lokal di Sumsel," ujarnya.
Guna mewujudkan Sumsel Mandiri Ternak ada banyak hal yang harus dilakukan.
Salah satunya menurut drh Jafrizal adalah keuntungan yang diterima oleh peternak rendah.
Hal ini disebabkan karena adanya pola pemeliharaan ternak dengan pola intensif (pengandangan) yang mengakibatkan biaya produksi terutama pakan menjadi tinggi.
Jafrizal menguraikan, pemeliharaan dengan pola intensif tentunya juga akan membatasi kemampuan jumlah populasi ternak yang mampu dipelihara oleh peternak itu sendiri.
Karena belum tersedianya fasilitas lahan pengembalaan umum yang bisa menampung dan menjamin keberlangsungan peternakan.
Selain itu juga di Sumsel belum ada kesatuan program pengembangan peternakan yang melibatkan lintas sektoral dalam bentuk program terintegrasi.
BACA JUGA:Pagi Ini, Gempa Laut 5.5 Magnitudo Guncang Bone Bolango Gorontalo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: