Honda

Kilang Pertamina Plaju dan Pemprov Sumsel Bangun Taman Rawa di Jakabaring, Tanam 55 Spesies Pohon Langka

Kilang Pertamina Plaju dan Pemprov Sumsel Bangun Taman Rawa di Jakabaring, Tanam 55 Spesies Pohon Langka

Kilang Pertamina Plaju dan Pemprov Sumsel Bangun Taman Rawa di Jakabaring, Tanam 55 Spesies Pohon Langka -Alhadi Farid-Palpres.com

PALPRES.COM- PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit III Plaju berkomitmen untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Sumatera Selatan.

Komitmen tersebut diwujudkan dukungan dalam pembangunan Taman Keanekaragaman Hayati di Sumatera Selatan.

Dengan dilakukan groundbreaking bersama Pemprov Sumsel pada Selasa, 2 Juli 2024.

PJ Gubernur Sumatera Selatan, Elen Setiadi menyebut bahwa revegetasi taman dalam keanekaragaman hayati sudah lama diidam-idamkan.

BACA JUGA:Sinergi Pengelolaan Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati, Pusri Benchmark ke Kilang Pertamina Plaju

BACA JUGA:Dukung Pelestarian hingga Ajak UMKM Binaan Naik Kelas, Kilang Pertamina Plaju Raih 2 Penghargaan di ISRA 2024

“Pembangunan taman ini dimulai dari revegetasi dan nanti bukan hanya untuk tujuan pariwisata, tapi lebih mengarah kepada tujuan penjagaan lingkungan, serta agenda pelestarian keanekaragaman hayati, ini merupakan langkah yang sangat baik,” jelasnya.

Elen sangat mengapresiasi keterlibatan dan dukungan penuh Kilang Pertamina Plaju.

Khususnya turut mendukung penuh rencana revegetasi taman kehati.

Rencananya taman ini akan memiliki luas 5 Ha di kawasan Jakabaring Sport Center (JSC). 

BACA JUGA:Kilang Minyak di Kalimantan Timur Alami Kebocoran dan Kebakaran Hebat hingga Menimbulkan Korban, Tapi Ini....

BACA JUGA:Nilai Ekspor Kilang Pertamina Plaju Tembus Rp6,8 Triliun di 2023

“Terima kasih Pertamina telah mau bersama-sama membangun Sumsel, saya kira banyak sekali yang bisa kita canangkan,” jelasnya. 

Sementara, General Manager PT Kilang Pertamina internasional Refinery Unit III Plaju, Yulianto Triwibowo mengatakan bahwa Kilang Pertamina Plaju akan terus bersinergi bersama stakeholder.

Terkait dalam mewujudkan tujuan lingkungan yang berkelanjutan

“Kami merasa sinergi itu sangat penting dalam menciptakan upaya kolektif guna mencapai tujuan kita bersama yakni mewujudkan lingkungan yang berkelanjutan,” katanya.

BACA JUGA:10 Kades dari Lombok Datangi Local Hero Binaan Kilang Pertamina Plaju, Ternyata Ingin Belajar Ini

BACA JUGA:Pekerja Kilang Pertamina Plaju Komitmen Amalkan Nilai-Nilai Pancasila Demi Ketahanan Energi Nasional

Oleh sebab itu kedepannya sinergi bersama stakeholder akan terus digaungkan sebagai komitmen Kilang Pertamina Plaju mendukung tujuan keberlanjutan.

Pertamina, kata Yulianto, juga mempunyai target untuk menekan emisi dan mewujudkan Net Zero Emission (NZE) pada 2060. 

Sehingga, pembangunan taman ini sejalan dengan misi Pertamina. 

“Secara entitas bisnis, kami juga melakukan penanaman pohon di lingkungan dalam kilang dan sekitarnya,” lanjutnya.

BACA JUGA:Peringati Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Pekerja Kilang Pertamina Plaju Tukar 3 Batang Rokok dengan Snack Sehat

BACA JUGA:Generasi Milenial Dominasi Pekerja di Kilang Pertamina Plaju, Simak Begini Jalur Masuk Pekerja Pertamina

Kilang Pertamina Plaju, kata Yulianto, juga fokus pada beberapa program pelestarian keanekaragaman hayati serupa.

Di antaranya Riset & Konservasi Ikan Belida (Chitala Lopis) yang hingga saat ini telah dikonservasi sebanyak 154 ekor.

Penangkaran Rusa sebanyak 33 ekor dengan 32 ekor rusa totol dan seekor rusa sambar, konservasi Gajah Sumatera yang berjumlah 28 ekor gajah.

Serta penanaman 4.663 pohon dari 104 spesies yang ada guna mendukung program  penghijauan pada wilayah Komplek Pertamina.

BACA JUGA:Produksi di Palembang, Refrigeran Breezon MC-32 Kilang Pertamina Plaju Bidik Pasar Industri Dalam Negeri

BACA JUGA:72 Mahasiswa Unsri Kunjungi Kilang Pertamina Plaju, Tak Cuma Dalami Praktik Ilmu

Taman Rawa Pertama di Indonesia dengan 30 Spesies Pohon Terancam Punah

Di taman ini nantinya akan ditanam total 55 spesies pohon langka.

Terdiri dari 30 spesies tanaman utama yang terancam punah, dan 25 spesies tanaman pendukung. 

Beberapa diantaranya, sudah terancam punah dengan status rawan, kritis, genting, dan rendah perhatian. 

BACA JUGA:Jemaah Haji Kloter 8 Debarkasi Palembang Tiba di Bandara SMB II

BACA JUGA:Minta Maaf, Hacker Brain Cipher akan ‘Lepas’ Data PDNS Gratis

Misalnya, pohon Geronggang (Cratoxylum Arborescens), Meranti (Shorea), Tembesu (Fragea Fragrans), Belangeran (Shorea Balangeran), dan Ramin (Gonystylus Bancanus).

Taman tersebut merupakan tempat konservasi Flora langka berbasis tanah rawa di sekitar kompleks Jakabaring Sport Center Palembang.

Sehingga menjadikannya sebagai taman Rawa untuk pelestarian keanekaragaman hayati pertama di Indonesia.

Taman Keanekaragaman Hayati, yang selanjutnya disebut Taman Kehati adalah suatu kawasan pencadangan sumber daya alam hayati lokal di luar kawasan hutan yang mempunyai fungsi konservasi in-situ dan/atau ex-situ.

BACA JUGA:Ombudsman Republik Indonesia Buka Seleksi Calon Asisten Ombudsman, Tersedia 128 Formasi Bisa Daftar Disini

BACA JUGA:DJP Sumsel Babel Jual Barang Sitaan dari 30 Wajib Pajak, Nilai Penjualannya Capai Rp5,4 Miliar

Taman ini bertujuan untuk penyelamatan berbagai spesies tumbuhan asli/lokal yang memiliki tingkat ancaman sangat tinggi terhadap kelestariannya atau ancaman yang mengakibatkan kepunahannya. 

Adapun di taman ini nantinya akan terbagi menjadi 87% Area Hijau, 3% Area rendaman, dan 10% infrastruktur.

Pembangunan taman ini sudah cukup lama direncanakan, mempertimbangkan bahwa saat ini Sumsel belum memiliki Taman Kehati secara khusus.

Padahal, pembangunan taman ini dimandatkan dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PermenLHK) Nomor 3 Tahun 2012.

BACA JUGA:Kementerian PUPR Sulap Kawasan Permukiman Kumuh di Sleman Dengan Dana Rp29,29 Miliar

BACA JUGA:BLT MRP Mitigasi Pangan Belum Ada Kejelasan, Bansos BPNT Dan PKH Tahap 3 Via Pos Cair Di Tanggal Ini!

Tentang Taman Keanekaragaman Hayati, dan telah dipertegas Pemprov Sumsel melalui SK Gubernur No. 418/KPTS/DLHP/2021 Tentang Tapak Kawasan Taman Kehati. 

Taman kehati ini juga akan menjadi taman kehati pertama di indonesia yang berada di lahan rawa.

Akan Meluas Hingga 20 Hektar

Adapun metode penanaman, yakni dengan sistem gundukan yang menyesuaikan dengan tinggi genangan dan pasang surut genangan.

BACA JUGA:Kemensos Tambah Penerima Bansos PKH, Dan BPNT Tahun 2024, Ini Cara Pengajuannya!

BACA JUGA:Jawa Barat Punya Bendungan Terbesar di Indonesia, Segini Biaya Kontruksinya

Spesies pohon ditanam dengan tetap menggunakan pupuk, dan untuk tahap awal.

Pupuk berasal dari kompos blok yang bahan bahannya dari alami sehingga aman bagi lingkungan.

Adapun untuk sistem pengelolaan dan perawatan, akan dikelola secara multi pihak.

Terutama Pertamina, DLHP dan pengelola JSC sampai dengan masa kerja sama 5 tahun.

BACA JUGA:Inflasi Sumsel Turun Bulan Juli, PJ Gubernur Sumsel Terus Fokuskan Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Selatan

BACA JUGA:Fenomena Aphelion Bulan Juli Akan Terjadi di Tanggal Ini, Apa Dampaknya Bagi Bumi?

Dan akan dilembagakan dengan SK dari Pj Gubernur. 

Jika prospeknya bagus, lahan pengembangan ini akan diperluas hingga total 20 Ha.

Lokasi ini ditetapkan, terutama karena bukan tanah kawasan yang dilindungi. 

Ditambah, lokasi rawa menjadi tantangan tersendiri untuk dikelola.

BACA JUGA:Pekan Pertama Bulan Juli, Harga Emas Antam di Palembang Tembus Rp1.368.000 per Gram

BACA JUGA:Kilang Pertamina Plaju Raih Apresiasi dari BNPT, Jaga Obyek Vital Nasional dari Ancaman Terorisme

Dan merupakan Taman Keanekaragaman Hayati pertama di Indonesia di lokasi rawa yang pembangunannya dari nol (tidak ada tanaman sebelumnya).

Kedepannya, diharapkan taman kehati ini bisa jadi wahana pelestarian sumber daya alam hayati, konservasi hayati, tempat kegiatan penelitian serta rekreasi.

Tanaman pada umumnya berumur 4-5 tahun sudah mampu beradaptasi dan tumbuh sendiri.

Namun dukungan pemeliharaan tanaman masih tetap diperlukan, dengan intensitas yang semakin berkurang seiring dengan semakin bertambahnya umur tanaman.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: