RDPS
Honda

Kilang Pertamina Plaju dan Pemprov Sumsel Bangun Taman Rawa di Jakabaring, Tanam 55 Spesies Pohon Langka

Kilang Pertamina Plaju dan Pemprov Sumsel Bangun Taman Rawa di Jakabaring, Tanam 55 Spesies Pohon Langka

Kilang Pertamina Plaju dan Pemprov Sumsel Bangun Taman Rawa di Jakabaring, Tanam 55 Spesies Pohon Langka -Alhadi Farid-Palpres.com

BACA JUGA:72 Mahasiswa Unsri Kunjungi Kilang Pertamina Plaju, Tak Cuma Dalami Praktik Ilmu

Taman Rawa Pertama di Indonesia dengan 30 Spesies Pohon Terancam Punah

Di taman ini nantinya akan ditanam total 55 spesies pohon langka.

Terdiri dari 30 spesies tanaman utama yang terancam punah, dan 25 spesies tanaman pendukung. 

Beberapa diantaranya, sudah terancam punah dengan status rawan, kritis, genting, dan rendah perhatian. 

BACA JUGA:Jemaah Haji Kloter 8 Debarkasi Palembang Tiba di Bandara SMB II

BACA JUGA:Minta Maaf, Hacker Brain Cipher akan ‘Lepas’ Data PDNS Gratis

Misalnya, pohon Geronggang (Cratoxylum Arborescens), Meranti (Shorea), Tembesu (Fragea Fragrans), Belangeran (Shorea Balangeran), dan Ramin (Gonystylus Bancanus).

Taman tersebut merupakan tempat konservasi Flora langka berbasis tanah rawa di sekitar kompleks Jakabaring Sport Center Palembang.

Sehingga menjadikannya sebagai taman Rawa untuk pelestarian keanekaragaman hayati pertama di Indonesia.

Taman Keanekaragaman Hayati, yang selanjutnya disebut Taman Kehati adalah suatu kawasan pencadangan sumber daya alam hayati lokal di luar kawasan hutan yang mempunyai fungsi konservasi in-situ dan/atau ex-situ.

BACA JUGA:Ombudsman Republik Indonesia Buka Seleksi Calon Asisten Ombudsman, Tersedia 128 Formasi Bisa Daftar Disini

BACA JUGA:DJP Sumsel Babel Jual Barang Sitaan dari 30 Wajib Pajak, Nilai Penjualannya Capai Rp5,4 Miliar

Taman ini bertujuan untuk penyelamatan berbagai spesies tumbuhan asli/lokal yang memiliki tingkat ancaman sangat tinggi terhadap kelestariannya atau ancaman yang mengakibatkan kepunahannya. 

Adapun di taman ini nantinya akan terbagi menjadi 87% Area Hijau, 3% Area rendaman, dan 10% infrastruktur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: