Honda

12 Hotspot Karhutla Mulai Bermunculan di Sumsel, Catat Lokasinya!

12 Hotspot Karhutla Mulai Bermunculan di Sumsel, Catat Lokasinya!

Titik Karhutlah kini mulai bermunculan beberapa lokasi sumsel, catat lokasinya segera--Alhadi

PALEMBANG, PALPRES.COM - kini Jumlah titik panas (hotspot) di wilayah Sumatera Selatan naik secara signifikan hari ini. 

Di hari Senin hanya ada 2 titik panas.

Sedangkan dihari Selasa melonjak jadi 12 titik panas. 

Adapun Ke-12 titik itu tersebar hampir di seluruh wilayah Sumsel.

BACA JUGA:MANTAP! Garis Kemiskinan Sumsel Turun Drastis, Kini Tinggal 984 Ribu Warga Miskin yang Perlu diperhatikan

BACA JUGA:Ini Syarat dan Link Pendaftaran untuk Bisa Magang Kerja di Pertamina Hulu Rokan Tahun 2024

"Iya hari ini ada peningkatan 12 hotspot dipantau dari data Sipongi KLHK dibandingkan hari sebelumnya. Kondisi cuaca panas sekali," ujar Ferdian Kristianto, Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) Wilayah Sumatera, pada Selasa 2 Juli 2024

Lalu ia menerangkan, angka itu masih akan terus meningkat jika puncak kemarau terjadi nanti.

Dalam Jumlahnya bisa mencapai puluhan bahkan ratusan hotspot dalam satu hari.

"Kini Masih nihil lokasi yang terbakar, Tim patroli belum menyampaikan laporan adanya Karhutla sampai siang ini," tuturnya 

BACA JUGA:Pj Gubernur Elen Setiadi Apresiasi OJK karena Peran Pentingnya Dalam Jaga Stabilitas Sektor Keuangan Sumsel

BACA JUGA:Cari Sumber Cadangan Gas Baru, Manajemen Badak LNG Lakukan Ini di Tahun 2024

Adapun Ke-12 titik itu berada di wilayah Gelumbang Muara enim 2 hotspot dan Tanjung Lago Banyuasin 1 hotspot.

Di Lais, Keluang dan Jirak Jaya di Musi Banyuasin masing-masing 1 hotspot. 

Lalu ada di Suku Tengah Lakitan Ulu Terawas dan Muara Kelingi di Musi Rawas 3 hotspot.

"Di Rawas Ilir 2 hotspot di Musi Rawas Utara. Selanjutnya di Lahat 1 hotspot," ungkapnya.

BACA JUGA:Ini Nyata! Batu Akik Bulu Monyet Ditemukan di 7 Negara

BACA JUGA:TERBARU! BPS Rilis Inflasi di OKI Stabil Dibawah Target Nasional

Ferdian juga menerangkan, hotspot itu tidak identik dengan Karhutla karena bukan titik api.

Pemantauan dilakukan untuk mengetahui titik panas sehingga bisa diketahui lokasi yang dicurigai sebagai sumber Karhutla.

"Pemantauan patroli akan dilalukan jika hotspot terjadi berhari-hari. Ada hotspot yang bisa menjadi Karhutla, namun beberapa tak terdeteksi sebagai hotspot karena luasannya kecil. Diperlukan groundcheck untuk memastikannya," terangnya 

Lalu ia menerangkan, tak serta merta langsung ke lokasi saat ada hotspot. 

BACA JUGA:Deretan Jenis Batu Akik Muratara Paling Disukai Kolektor Tiongkok

BACA JUGA:Habiskan Anggaran Rp45 Miliar, Lahan Proyek Alun-Alun di Jawa Barat Malah Sengketa, Kok Bisa?

Pihaknya melakukan analisa terlebih dahulu, jika terjadi hotspot terus menerus maka personel turun ke lapangan.

"Kita analisa dulu, apakah masuk di kawasan prioritas atau tidak dan apakah di situ pemukiman, hutan atau kebun dan lain-lain, pakai citra satelit dulu. Jika mencurigakan, semisal 2 hari berturut-turut di lokasi yang sama dan terlihat di citra satelit ada sesuatu atau ada informasi warga atau dari lapangan lainnya, pasti perlu dicek. Tim patroli terdekat akan mencari informasinya," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: